Sabtu, 08 April 2017

SOSIOLOGI KELUARGA




1.Pernikahan dan keluarga dalam perspektif Global

Suatu perspektif global menyatakan bahwa kelompok manusia telah memilih banyak bentuk pemilihan pasangan,banyak cara untuk melacak keturunan.meskipun pola-pola ini bersifat sekehendak hati,tapi tiap kelompok menganggap bentuk pernikahan dan keluarga sebagai hal yang wajar.
Untuk membentuk suatu kelompok masyarakat yang lebih sempurna perlu adanya satu pembentuk unit terkecil yang dikenal dengan istilah keluarga.Istilah ini pernah menjadi pertanyaan menarik oleh William Sayres(1992) pada sebuah artikel tentang keluaga.Perihal mengenai keluarga sebenarnya sudah signifikan bagi kehidupan manusia sehingga keluarga bersifat universal.Setiap kelompok manusia menggorganisasikan diri nya ke dalam suatu keluarga.
Pengertian keluarga(family)secara umum adalah suatu kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit terkecil dalam masyarakat yang di ikat dengan hubungan darah melalui pernikahan atau ikatan lainnya.Berdasarkan definisi keluarga tesebut di rinci bahwa dalam masyarakat terdapat unit terkecil yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan bermasyarakat yang kita kenal dengan istilah keluarga.keluarga terbentuk melalui suatu ikatan darah atau adopsi yang dilaksanakan dengan jalan pernikahan.
Apa yang dimaksud dengan pernikahan ? sebelum membangun suatu keluarga perlu diadakan yang nama nya pernikahan.Pernikahan(marriage)adalah suatu tindakan yang melibatkan sepasang laki-laki dan perempuan untuk membentuk ikatan yang sah yang disetujui oleh kelompok-kelompok keluarga atau kerabat terdekat dengan menghadirkan beberapa orang saksi yang dijalankan oleh suatu ritual(upacara pernikahan) sesuai dengan gaya atau kepercayaan masyarakat nya.Pernikahan bersifat universal yang pada umumnya dilakukan oleh setiap manusia normal.Pernikahan menghadirkan status baru yang di sebut dengan istilah suami-istri.
Dalam melakukan suatu pernikahan perlu dilandasi dengan norma-norma dalam memilih pasangan.misalkan norma endogamy,yaitu norma yang mengatur bahwa orang harus menikah dengan orang di dalam kelompoknya.misalkan larangan pernikahan antar ras.Norma exogamy,yaitu norma yang mengatur bahwa orang harus menikah dengan orang luar kelompokya.misalkan larangan menikah dalam hubungan sedarah.
Keturunan adalah hasil dari pernikahan yang akan membentuk kelompok keluarga.Didalam suatu keturunan terdapatdua sistem keturunan pada umumnya,yaitu sistem patrilineal dan matrilineal.Patrilineal adalah pengambilan garis keturunan dari ayah.Matrillineal adalah pengambilan garis keturunan dari ibu.









l  Perbedaan tema budaya penikahan masyarakat umum dan moderen
ciri
Masyarakat tradisional
Masyarakat modern
Struktur pernikahan
Besar(pernikahan menanamkan pasangan hidup dalam suatu jaringan kekerabatan yang mengandung kewajiban eksplisit)
Batih(pernikahan disertai lebih sedikit kewajiban terhadap kerabat pasangan hidup)
Fungsi pernikahan
Mencakup banyak hal(produksi ekonomi,sosialisasi anak,perawatan orang yang sakit dan usia lanjut,rekreasi,pengendalian seks,reproduksi)
Terbatas(banyak fungsi dapat dijalankan oleh institusi sosial lain)
Wewenang
Bersifat patriarkat(dipegang laki-laki)
Wewenang dibagi lebih setara
Jumlah pasangan pada satu waktu
Satu pasangan(monogami) dan beberapa pasangan(poligami)
monogami
Pemilih pasangan
Dipilih orang tua,biasanya ayah
Individu
Sistem keturunan
patrilineal
bilateral
Warisan
Kaku,patrilineal dan matrilineal
Ikndividualis,bilateral

2.Pernikahan dan Keluarga dalam Perspektif Teoretis

Perspektif fungsionalis:fungsi dan disfungsi
Para fungsionalis menekankan bahwa untuk dapat bertahan hidup,suatu masyarakat harus memenuhi keperluan dasar atau menjalankan fungsi tertentu.Para fungsionalis mempelajari bagaimana keluarga tersebut berhubungan dengan bagian lain dari masyarakat,khususnya bagaimana keluarga memberikan sumbangan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pada larangan hubungan sedarah, para funsionalis memandang hal tersebut sangat membantu keluarga untuk menghindari kekacauan peran(role confusion),yang bertujuan untuk sosialisasi anak-anak.Larangan hubungan sedarah pun memaksa orang memandang ke luar keluarga untuk mencari pasangannya.

Perspektif konflik:Gender dan Kekuasaan
Pada perspektif ini di tekankan pada suatu perebutan kekuasaaan.Peranan dalam keluarga sering terjadi kesenjangan antara suami dan istri.kekuasaan istri dalam sebuah rumah tangga terkadang lebih dominan seperti perebutan kekuasaan mengenai pekerjaan Rumah Tangga.Misalkan pekerjaan utama yang dilakukan oleh istri untuk memenuhi nafkah dan pekerjaan kedua yang di lakukan oleh suami dalam hal rumah tangga.


Salah satu penyebab stuktural yang melandasi pekerjaan kedua di atas pekerjaan mencari nafkah pada hubungan rumah tangga adalah adanya kesenjangan gender atau pun profesi yang memaksa suami atau istri berbeda konsep kepribadian masing-masing.
Solusi yang perlu dilaksanakan dalam kesetaraan peranan di dalam suatu rumah tangga agar tercipta harmonisasi adalah dengan tidak menciptakan adanya perebutan kekuasaan akan citra diri masing-masing.Ciptakan kesadaran akan peran masing-masing yang perlu dijalankan.
l  Perspektif Interaksionisme Simbolis:Gender dan Pekerjaan Rumah Tangga
Para penganut interaksionisme simbolis memfokuskan pada makna yang diberikan orang pada pengalaman mereka.Fungsi afeksi lebih berlaku dalam keluarga serta kepuasan akan masing-masing pasangan.
Para peneliti menemukan bahwa kuncinya adalah peran gender.misalkan seorang istri berpenghasilan lebih banyak dari suaminya,maskulinitas laki-laki terancam,ia menganggap sebagai tanda bahwa ia gagal dalam peran traddisionalnya sebagai pencari nafkah.
3.Siklus Kehidupan Keluarga
l  Cinta dan Berpasangan dalam Perspektif Global
Para ilmuwan sosial mengira cinta romantis berasal dari Eropa Barat selama periode Abad Pertengahan (Mount 1992).Namun saat Antropolog William Jankowiak dan Edward Fischer (1992) mempelajari data yang ada mengenai 166 masyarakat di seluruh dunia,mereka menemukan bahwa yang terjadi tidak seperti itu.Cinta romantis (romantic love)-orang yang saling tertarik secara seksual dan mengidealkan satu sama lain-muncul dalam 88 persen(147) dari kelompok tersebut.
Cinta memainkan peran yang sedemikian signifikan dalam kehidupan Barat-dan sering dianggap sebagai satu-satunya landasan yang pantas bagi suatu pernikahan-para ilmuwan sosial telah mengusik konsep ini dengan perlengkapan kerja mereka: eksperimen,daftar pertanyaan,wawancara,dan observasi.Dalam suatu eksperimen yang menakjubkan psikolog Donald Dutton dan Arthur Aron menemukan bahwa rasa takut dapat memupuk cinta(Rubin 1985).






Cinta romantis biasanya diawali oleh daya tarik seksual.Ketika kita merasakan daya tarik seksual terhadap seseorang,kita akan meluangkan waktu dengan orang tersebut.Ketika kita menemukan bahwa kita memiliki perasaan dengan orang tersebut,kita dapat memberikan label ”cinta” pada perasaan tersebut.
Cinta romantis memiliki dua komponen.Yang pertama adalah komponen emosional,suatu perasaan ketertarikan secara seksual.Yang kedua kognitif,suatu label yang kita berikan tentang perasaan kita.

l  Pernikahan di Amerika Serikat
Pada umumnya,pernikahan di Amerika Serikat didasarkan pada “cinta” namun,bertentangan dengan cerita rakyat,apapun cinta itu pastilah tidak buta.Cinta tidak datang pada seseorang secara tiba-tiba seakan-akan dewa asmara (cupid) telah membabi-buta melepaskan panah cintanya ke suatu kerumunan orang.Jika itu yang terjadi,pola pernikahan tidak akan dapat diramalkan.Suatu kajian tentang siapa menikah dengan siapa mengungkakan bahwa cinta disalurkan secara sosial.Pernikahan di Amerika Serikat adalah suatu hal yang kedua,seseorang bisa saja menikah ketika ia sudah memiliki anak.Bagi sebagian pendapat mungkn itu adalah suatu hal yang agak berbeda,tapi itulah kebudayaan yang dimiliki oleh setiap kepercayaan seseorang.

l  Saluran Sosial Cinta dan Pernikahan
Saluran sosial yang paling dapat diramalkan ialah usia,pendidikan,kelas sosial,dan ras-etnis.
Para sosiolog menggunakan istilah homogami(homogamy) untuk menggambarkan kecendrungan orang untuk menikahi seseorang yang memiliki ciri sama.Homogami sebagian besar terjadi sebagai hasil dari keakraban atau kedekatan spesial.Artinya,kita cenderung jatuh cinta pada dan menikah dengan orang yang hidup dekat kita atau kita kenal di sekolah,gereja,atau tempat kerja.Orang dengan siapa kita bergaul bukanlah sampel acak dari populasi,karena filter sosial menciptakan lingkungan hunian dan sekolah yang mengikuti garis ras-etnis dan kelas sosial.
Sebagaimana halnya dengan semua pola sosial,pasti akan terdapat suatu pengecualian.Meskipun 94 persen orang Amerika yang menikah memilih seseorang dari latar belakang ras-etnis yang sama,terdapat 6 persen yang tidak melakukannya.
Salah satu perubahan lebih dramatis mengenai pernikahan Amerika Serikat ialah peningkatan tajam dalam pernikahan antar ras.Sulit bagi kita menyadari bahwa sejauh mana pernikahan antar ras dapat menghancurkan norma.Namun dahulu pernikahan semacam itu adalah sebuah bentuk pelanggaran hukum dan memiliki ancaman hukum penjara.Di Mississippi,dahulu hukuman bagi pernikahan antar ras adalah hukuman penjara seumur hidup(Crossen 2004).Selalu aja ada yang melanggar”garis ras”(color line).Tetapi setelah gejolak sosial di tahun 1960-an halangan tersebut runtuh untuk selama-lamanya







Latar Belakang Ras Suami dan Istri dalam Pernikahan antara Orang Kulit Putih dan Afro-Amerika

Gambar tersebut menggambarkan jumlah pernikahan antar ras.Jumlah pernikahan antara perempuan Afro-Amerika dan laki-laki kulit putih meningkat lebih cepat dari pada jumlah pernikahan antara perempuan kulit putih dan laki-laki Afro-Amerika.

l  Kelahiran dan Pengasuh Anak
Dari lima orang perempuan yang menikah ,emat orang melahirkan(DeOilos dan Kapinus 2002).Karena sudah lazim,bagi baik istri maupun suami untuk bekerja di luar rumah kita dapat bertanya: siapa yang mengurus anak-anak saat orang tua bekerja?.Pada umumnya waktu bekerja yang begitu padat akan memaksa orang tua untuk melakukan penitipan anak.Adapun jika pembagian waktu itu ada,hanyalah sesaat,biasanya pada akhir pekan(weekend).

l  Pasangan Menikah dan Ibu Tunggal
Pengasuhan pada pasangan menikah dan ibu tunggal pengaturan mereka pada umumnya sama.Bagi tiap kelompok ,sekitar satu dari tiga orang anak prasekolah diasuh di rumah sendiri.Perbedaan utamanya ialah pada peran ayah saat ibunya bekerja.Pada pasangan menikah,hampir satu dari empat orang anak diasuh ayahnya,sedangkan angkanya menurun mencolok menjadi satu dari empat belas pada ibu tunggal.Para kakek dan nenekpun turun tangan untuk membantu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh ayah yang absen.


l  Penitipan Anak
Sebagaimana yang ditunjukkan di Gambar 12.3.Sekitar satu dari enam orang anak ditempatkan di penitipan anak.Hanya sedikit pusat penitipan anak di Amerika Serikat yang menawarkan pelayanan berkualitas tinggi dalam kegiatan pembelajaran,keselamatan, dan serta kehangatan emosional (Bergmann 1995;Blau 2000).Salah satu penyebab utama situasi suram ini ialah gaji rendah para pekerja penitipan anak,yang rata-rata hanya berjumlah 12.000 dolar pertahun (Statistical Abstract2002:Tabel(546,547)
.
Terdapat dua faktor bila mencari penitipan anak,dua faktor berikut merupakan indikator terbaik mengenai apakah anak akan menerima perawatan yang berkualitas: staf yang telah mengikuti kuliah mengenai perkembangan dini anak dan sedikitnya jumlah anak yang menjadi tanggung jawab seorang pekerja penitipan anak(Blau 2000).
l  Pengasuh Anak
Bagi para orang tua kelas menengah.Pengasuh telah menjadi populer.Para orangtua senang dengan perawatan privat yang ditawarkan.Merekapun menyukai kenyamanan perawatan di rumah,yang mengurangi peluang bagi anak mereka untuk tetular penyakit dan menghilangkan kebutuhan untuk mengantar anaknya ke suatu lingkungan yang tidak dikenal.Namun masalah yang timbul adalah adanya ketegangan antara orang tua dengan si pengasuh: rasa iri hati bahwa si pengasuh mungkin akan menyaksikan langkah pertama,mendengar kata pertama.Ketegangan perihal gaya disiplin yang berbeda,kekecewaan pihak pengasuh karena si ibu tidak berada dirumah bersama anaknya dan rasa bersalah atau iri hati mana kala anak menangis tatkala si pengasuh pergi tetapi tidak jika ibunya yang berangkat kerja.



l  Kelas Sosial
Perbedaan kelas dalam lingkungan keluarga membawa pengaruh besar dalam pengasuhan anak.Para sosiolog menemukan fakta bahwa pandangan dalam pengasuhan anak berbeda setiap kelas nya(Lareau 2002),diantaranya:
1.kelas pekerja,orang tua menganggap anak sebagai bunga liar yang berkembang secara alami(kebebasan pada anak)
2.Kelas menengah,orang tua menganggap bahwa anak-anak merupakan tanaman kebun yang memerlukan banyak bimbingan(terikat leh hal-hal keterampilan berpikir).


l  Keluarga dalam Usia Lanjut
Sosiolog Lillian Rubin(1992) mengakui adanya istilah sarang kosong(empty nest) dalam keluarga usia lanjut.Artinya adanya kebebasan bagi bagi orang tua memuaskan energi ketika terlepas dari mendidik anak.Sebagian besar kaum ibu merasa lega karena dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk menjalankan hobi mereka.




l  Menjanda
Kematian seorang pasangan dapat menghancurkan konsep diri seseorang,identitas yang dibentuk bertahun-tahun akan berubah,khususnya wanita yang akan memiliki status menjanda dikarenakan akan lebih cenderung di tinggalkan suaminya.Faktor utama yang meyebabkan hal tersebut secara logis bahwa umur laki-laki yang cenderung lebih tua dan pendekatan pada kematian,begitu sebaliknya wanita yang berumur lebih muda dan perlambatan pada kematian.

4.Keanekaragaman Keluarga Amerika Serikat
Istilah keluarga Amerika pada dasarnya tidaklah ada,hal ini dikarenakan beragamnya bentuk keluarga di Negara ini,diantaranya:
1.Keluarga-keluarga Afro-Amerika,pada keluarga-keluarga ini meletakkan perbedaan pada kelas-kelas sosial,bukan pada kenyataan bahwa mereka adalah orang afro-Amerika atau kelompok lain.
Perbedaan kelas-kelas sosial tersebut,diantaranya:
l  Kelas atas pada dasarnya mereka peduli terhadap latar belakang keluarga orang yang menikah dengan anak mereka(Gatewood1990)
l  Kelas menengah menempatkan pada prestasi dan martabat.Pada dasar nya mereka lebih mementingkan nasib anak-anaknya dengan cara menikah dengan orang-orang yang terhormat,berkarier dan pekerja keras.
l  Kelas miskin,konsekuensinya cenderung dikepalai oleh seorang perempuan,hal ini di sebabkan kesenjangan gender yang menyebabkan tidak sempurnanya peran laki-laki.



2.Keluarga Amerika Latin,hal yang menonjol pada Keluarga ini adalah kebudayaan,khususnya kebudayaan spayol.orientasi pada keluarga ini ialah agama katolik roma dan keluarga yang kuat serta ketidaksetujuan terhadap perceraian.
Ciri lain yang dimiliki dalamkeluarga ini ialah istilah machismo,yaitu suatu penekanan pada kekuatan laki-laki,kebugaran seksual,dan dominasi.keluarga ini berasal dari meksiko(Chicano).Begitu jua sebaliknya,kaum ibu memainkan perannya sebagai penanggung jawab atas rutinitas rumah tangga dan mendisiplinkan anak dan menampilkan lebih banyak kasih sayaang dan kehangatan terhadap anak-anaknya.

3.Keluarga Amerika Asia

Struktur keluarga Amerika Asia hampir identik dengan struktur keluarga kulit putih.Kehidupan keluarga Amerika Asia pun mencerminkan kelas sosial.Di samping itu karena orang Amerika Asia beremigrasi dari berbagai negara berbeda,kehidupan keluarga mencerminkan berbagai kebudayaan tersebut.Meskipun orang Amerika Asia telah mengadopsi konsep keluarga batih,mereka tetap akan mempertahankan nilai konfusius yang memberikan suatu kerangka khas kehidupan keluarga: kemanusiaan,kolektivitas,disiplin diri,hierarki,menghormati orang yang lebih tua,sikap tidak berlebihan,dan kewajiban.

4.Keluarga Amerika Pribumi
Kaum tradisional adalah penutur bahasa pribumi dan menitikberatkan pada nilai dan kepercayaan khas orang Amerika Pribumi.Mereka yang berasimilasi ke dalam kebudayaan yang lebih luas tidak melakukannya.Pada umumnya orang tua Amerika Pribumi bersikap permisif terhadap anak-anak mereka dan menghindari hukuman fisik.Orang usia lanjut memainkan peran jauh lebih aktif dalam keluarga anak-anak mereka dibandingkan sebagian besar keluarga Amerika Serikat: orang usia lanjut,terutama kakek,nenek,bukan hanya mengasuh anak tetapi juga mengajar dan mendisiplinkan anak-anak.Keluarga Amerika Pribumi juga bervariasi antar kelas sosial.

5.Keluarga dengan Orang Tua Tunggal
Indikasi mengenai luasnya perubahan keluarga Amerika Serkat adalah meningkatnya jumlah keluarga dengan orang tua tunggal(one-parent family).Keprihatinan yang sering muncul perihal keluarga dengan orang tua tunggal mungkin lebih banyak berkaitan dengan masalah kemiskinan dari pada masalah pengasuhan anak.Karena sebagian besar orang tua tungggal adalah perempuan,keluarga tersebut cenderung miskin.Dampaknya serius karena kemiskinan anak-anak dari keluarga dengan orang tua tunggal cenderung putus sekolah,melakukan tindakan kriminal,mempunyai masalah emosi,dan bercerai(McLanahan dan Sandefur 1994;Menaghan dkk.1997;McLanahan dan Schwartz 2002).




6.Keluarga Tanpa Anak
Beberapa pasangan tidak subur,tetapi sebagian besar pasangan tanpa anak telah memilih untuk tidak mempunyai anak.Beberapa perempuan percaya bahwa mereka akan terkurung di rumah-bosan,kesepian,dengan peluang karier yang merosot.Dalam beberapa kasus,pasangan menganggap bahwa pernikahan mereka terlalu rentan untuk menghadapi masalah yang akan dibawa oleh kehadiran anak(Gerson 1985).Salah satu alasan yang paling lazim adalah mencapai kebebasan-untuk mengejar sebuah karier,untuk berganti pekerjaan,dan untuk mengalami lebih sedikit stres(Lunneborg 1999;Letherby 2002).

7.Keluarga Campuran
Suatu tipe keluarga yang banyak bermunculan di Amerika Serikat ialah keluarga campuran(blended family),suatu tipe keluarga yang anggotanya pernah menjadi anggota keluarga lain.Pernikahan dua orang yang telah bercerai dan memiliki anak akan membentuk suatu keluarga campuran.Dengan lazimnya perceraian,jutaan anak akan meluangkan sebagian masa kanak-kanak mereka di keluarga campuran.Salah satu akibatnya adalah munculnya hubungan keluarga yang lebih rumit.

8.Keluarga Gay dan Lesbian
Pada tahun 1989,Denmark menjadi negara pertama yang mengesahkan pernikahan sesama jenis kelamin.Semenjak itu beberapa negara Eropa juga ikut mengesahkan pernikahan sesama jenis.Pasangan gay dan lesbian yag tidak menikah secara sah tersebar di deluruh Amerika Serikat.Mereka tidak tersebar secara merata dan sekitar setengahnya tersebar hanya di dua puluh kota.Kelas sosial memiliki pengaruh yang signifikan,dan orientasi kehidupan bervariasi berdasarkan pendidikan,pekerjaan,dan penghasilan.Sosiolog Philip Blumstein dan Papper Schwartz(1985) mewawancarai pasangan sesama jenis dan menemukan bahwa pertikaian utama mereka ialah mengenai tugas rumah tangga,uang,karier,masalah dengan kerabat,dan penyesuaian diri secara seksual-masalah yang juga dihadapi pasangan heteroseksual.Pasangan sesama jenis kelamin tidak bertahan lama dan alasan bagi disahkannya pernikahan gay adalah agar hubungan ini menjadi lebih stabil.






5.Tren keluarga Amerika Serikat
l  Menunda pernikahan dan kelahiran anak



    Menggambarkan salah satu perubahan paling signifikan dalam hal pernikahan di amerika serikat.sebagaimana yang dapat dilihat,rata rata usia pengantin wanita dan pria menurun dari tahun 1890 sampai 1950.pada tahun 1890,pengantin perumpuan umumnya berusia 22 tahun ,tetapi pada 1950,pengantij perempuan umumnya baru saja meninggalkan masa remajanya.pada tahun 1970,rata rata usia pengantin oerempuan mulai meningkat  dengan usia rata rata usia pengantin perempuan dan laki laki pada masa kini lebih tinggi daripada masa manapun dalam sejarah amerika serikat karena penundaan pernikahan telah menjadi norma masa kini.banyak pembaca mungkin akan terkejut ketika mengetahui bahwa pada awalnyasebagian besar perempuan amerika serikat sudah menikah ada waktu mereka berusia 24 tahun.
        

Lihatlah gambar 12.7,penundaan pernikahan telah menjadi sedemikian luasnya sehingga persentase perempuan pada usia 25 tahun yang tidak menikah sekarang telah mencapai lebih dua kali lipat keadaan pada tahun 1970.konsekuensi lain dari penundaan pernikahan ini adalah bahwa usia rata rata saat perempuan amerika serikat mempunyai anak pertamanya pun paling tinggi dalam sejarah amerika serikat.


l  Kohabitasi

dari gambar disamping,menunjukan dalam peningkatan kohabitasi,yaitu orang dewasa yang hidup bersama yang melibatkan hubungan seksual tanpa menikah.
Komitmen merupakan perbedaan yang sangat penting antara kohabitasi dan pernikahan.dalam pernikahan,asumsi yang dipegang ialahkelanggengan.dalam kohabitasi,pasangan sepakat untuk tetap hidup bersama “ selama masih berjalan dengan baik”.



l  Ibu lajang
sebagaimana terlihat pada gambar disamping ,tidak hanya amerika serikat yang memiliki fenomena kohabitasi.diantara sepuluh bangsa industri Yang datanya kami peroleh,semuanya telah mengalami peningkatan tajam dalam jumlah kelahiran oleh ibu yang tidak menikah.
Dari gambar disamping,menyimpulkan bahwa industrialisasi menyebabkan kekuatan kekuatan sosial mendorong kelahiran diluar nikah.


l  Generasi sandwich dan perawatan orang lanjut usia
Generasi sandwich merujuk pada orang yang merasa diri mereka terjepit antara dua generasi yaitu: bertanggung jawab baik terhadap anak anak mereka maupun terhadap orangtua mereka yang berusia lanjut.umumnya mereka yang berusia 40 dan 55 tahun.orang orang ini merasa diri mereka ditarik dengan paksa kedua arah yang berlawanan.karena kewalahan oleh dua tanggung jawab yang saling bersaing,mereka dilanda rasa bersalah dan rasa marah karena mereka hanya dapat berada di suatu tempat pada satu waktu.

l  Kakek Nenek sebagai orang tua
Telah menjadi semakin lazim bagi kakek nenek untuk mengasuh cucu mereka.sekitar 4% anak kulit putih,7% anak amerika latin,dan 14% anak afro-amerika diasuh oleh kakek nenek mereka.alasan utama bagi keluarha lompat generasi ( skipped generation families ) ialah karna orang tuatidak mampu mengasuh anak mereka( goldbert-glen ).beberapa penyebab adalah karna orang tua dari sang anak telah meninggal,namun penyebab yang paling lazim ialah karna orang tuanya sakit,tunawisma,penyalahgunaan obat,dan berada dalam penjara.
6.Perceraian dan Pernikahan Ulang
l  Masalah dalam menghitung perceraian
Sebagaimana yang digambarkan dalam peta sosial dibawah,” peluang “ tersebut tergantung lokasi dimana anda tinggal.

Dengan demikian,cara untuk mengukur tingkat perceraian adalah dengan bertanya “ diantara semua orang dewasa di amerika serikat,berapa persen pasangan yang bercerai”


Dengan melihat gambar diatas,anda dapat melihat bahwa perceraian meningkat dari tahun ke tahundan bahwa besarnya peluang orang untuk bercerai bergantung pada ras etnisnya.
Kotak sosiologi membumikan beberapa temuan mengenai perceraian.


·         Anak anak dengan orang tua bercerai
Apakah salah penyesuaian diri pada anak dengan orang tua bercerai merupakan suatu masalah yang serius?
Judith wallerstein menyatakan bahwa perceraian mencederai sang anak,membuat mereka mengalami depresi,dan membuat mereka memiliki rasa tidak aman sehingga merka dewasa.mavis hetherington membantahnya dengan menyatakan bahwa 75% sampai 80% anak dengan orang tua bercerai berfungsi sama baiknya dengan anak yang diasuh oleh kedua orang tua mereka.
Dengan demikian,susan jakielek membuat perbandingan ,ia menemukan bahwa anak anak yang orang tuanya bercerai sebenarnya memiliki keadaan emosi yang lebih baik dari pada anak anak yang hidup dalam rumah tangga yang dilanda konflik .
Dampak dari perceraian akan terus sampai,apabila dibandinkan dengan keluarga utuh,orang dewasa yang memiliki orang tua yang bercerai mempunyai lebih sedikit kontak dengan ayah atau ibu mereka,merekapun berpeluang untuk menikah dan lebih berpeluang untuk bercerai.

·         Tidak adanya ayah dan keayahan serial
Seiring lazimnya perceraian dan pemberian hak asuh anak kepada ibu,suatu pola pengasuhan baru telah berkemban.dalam pola ini,yang dikenal sebagai keayahan serial yakni sorang ayah yang telah bercerai tetap sering menemui anak anaknya selama tahun pertama atau tahun keduasetelah perceraian.



·         Mantan pasangan
Kemarahan,depresi,dan kecemasan merupakan perasaan yang umum muncul pada waktu perceraian.dibandingkan laki laki perempuan cndrung merasa bahwa percerian tersebut telah memberikan mereka suatu kesempatan baru dalam kehidupan.perceraian sering menciptakan kesulitan ekonomi bagi perempuan,hal ini khususnya bagi ibu yang mempunyai anak kecil yang standar hidupnyaturun sekitar sepertiganya.

·         Pernikahan ulang
Para perempuan yang paling berpeluang untuk menikah ulang adalah para ibu muda dan mereka yang berpendidikan rendah,nampaknya perempuan yang yang lebih terdidik dan lebih mandiri ( tidak memounyai anak ) dapat lebih selektif.
Angka perceraian pada orang orang yang menikah ulang tanpa mempunyai anak adalah sama dengan mereka yang menikah untuk pertama kalinya,namun mereka yang membawa anak kedalam suatu pernikahan baru akan lebih berpeluang bercerai lagi.hubungan tersebut pasti akan rumit dan sangat memancing munculnya stress dan juga tidak adanya peraturan yang jelas untuk diikuti,sebagaimana dinyatakan oleh sosiolog andrew cherlin,kita kekurangan istilah yang dapat dengan baik menggambarkan konsep ibu tiri,ayah tiri,anak tiri, dll.


7.Dua Sisi kehidupan Keluarga
1.Sisi Gelap Kehidupan Keluarga:

l  Penganiayaan
Meskipun kesetaraan Gender ada,dampak dari kekerasan menunjukkan hal yang sebaliknya-85% dari wanita adalah korban dari kekerasan(Renisson 2003).Sebagian besar alasannya adalah sebagian besar suami lebih kuat dibandingkan dengan istri mereka.Kekerasan terhadap perempuan berhubungan dengan struktur masyarakat yang mendiskriminasikan gender.Jika seorang suami mengalami frustasi tentang hubungan yanng mereka jalani diluar hubungan keluarga,kemarahan akan diarahkan pada istrinya.

l  Kekerasan Terhadap Anak
Kondisi yang tidak harmonis dalam keluarga bukan hanya melibatkan suami/istri,tetapi secara nyata juga melibatkan seorang anak-anak mereka.Sering kali terjadi kasus tentang kekerasan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.Sebagian besar dari kita sangat terganggu mendengar adanya berita kekerasan terhadap anak-anak yang tidak berdaya menjadi korban orang tua mereka/orang dewasa yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan kasih sayang.Seperti kasus yang sering kita dengar adalah anak perempuan dibawah umur yang dipukul dan diperkosa oleh ayah tiri/orang dewasa,mengalami koma dan meninggal.





l  Hubungan Sedarah
Hubungan sedarah adalah hubungan yang melibatkan adanya pertalian darah atau keturunan dari seputaran kelurga itu sendiri,misalnya hubungan seks antar kerabat(antara saudara kandung laki-laki dengan saudara kandung perempuan,antara orang tua dengan anak,paman dengan keponakan).Hubungan sedarah yang paling berpeluang terjadi adalah pada keluarga yang terisolasi(Smith 1992).

2.Sisi Cerah Kehidupan Keluarga
Yaitu adalah pernikahan yang berhasil.Pernikahan adalah suatu kebahagian jika sebagian besar orang menganggap bahwa pernikahan dan kehidupan keluarga adalah suatu anugerah.Pernikahan akan di angap berhasil jika pasangan berfikir(Nicholas Stinnent,1992) :
²  Menganggap pasangan mereka sebagai teman baik mereka
²  Menyukai diri sang pasangan
²  Menganggap pernikahan adalah komitmen seumur hidup
²  Percaya bahwa pernikahan adalah suatu hal yang suci
²  Sepakat dengan pasangan dalam hal sasaran dan tujuan
²  Percaya bahwa pasangan mereka telah tumbuh menjadi seorang yang semakin menarik seiring dengan waktu
²  Sangat menginginkan agar hubungan mereka langgeng
²  Bahagian bersama

Masa Depan Pernikahan dan Keluarga
Meskipun menghadapi banyak masalah,pernikahan tidak terancam menjadi suatu peninggalan masa lampau.Pernikahan bersifat sedemikian fungsional sehingga muncul dalam masyarakat.Pernikahan adalah suatu hal yang vital dalam upaya mensejahterakan rakyat.
Beberap tren telah berjalan mantap.Kohabitasi,kelahiran oleh perempuan lajang,usia pernikahan pertama dan pengasuhan oleh kakek-nenek akan meningkat.Semakin banyak perempuan menikah yang akan bergabung dengn angkatan kerja,dan mereka akan terus memperoleh kekuasaan dalam pernikahan.Namun kesetaraan dalam pernikahan tidak akan dicapai dalam waktu dekat.Jumlah orang usia lanjut akan terus meningkat,dan banyak pasangan akan terjepit antara mengurus orang tua dan mengasuh anak mereka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Sosiologi Komunikasi

  BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL YANG DIAKIBATKAN OLEH MEDIA MASSA Dosen Pengampu: Ria Rizkia Alvi, M...