1.Pernikahan dan keluarga dalam
perspektif Global
Suatu
perspektif global menyatakan bahwa kelompok manusia telah memilih banyak bentuk
pemilihan pasangan,banyak cara untuk melacak keturunan.meskipun pola-pola ini
bersifat sekehendak hati,tapi tiap kelompok menganggap bentuk pernikahan dan
keluarga sebagai hal yang wajar.
Untuk
membentuk suatu kelompok masyarakat yang lebih sempurna perlu adanya satu
pembentuk unit terkecil yang dikenal dengan istilah keluarga.Istilah ini
pernah menjadi pertanyaan menarik oleh William Sayres(1992) pada sebuah artikel
tentang keluaga.Perihal mengenai keluarga sebenarnya sudah signifikan bagi
kehidupan manusia sehingga keluarga bersifat universal.Setiap kelompok manusia
menggorganisasikan diri nya ke dalam suatu keluarga.
Pengertian
keluarga(family)secara umum adalah suatu kelompok atau sekumpulan
manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit terkecil dalam
masyarakat yang di ikat dengan hubungan darah melalui pernikahan atau ikatan
lainnya.Berdasarkan definisi keluarga tesebut di rinci bahwa dalam masyarakat
terdapat unit terkecil yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan bermasyarakat
yang kita kenal dengan istilah keluarga.keluarga terbentuk melalui suatu ikatan
darah atau adopsi yang dilaksanakan dengan jalan pernikahan.
Apa
yang dimaksud dengan pernikahan ? sebelum membangun suatu keluarga perlu
diadakan yang nama nya pernikahan.Pernikahan(marriage)adalah suatu
tindakan yang melibatkan sepasang laki-laki dan perempuan untuk membentuk
ikatan yang sah yang disetujui oleh kelompok-kelompok keluarga atau kerabat
terdekat dengan menghadirkan beberapa orang saksi yang dijalankan oleh suatu
ritual(upacara pernikahan) sesuai dengan gaya atau kepercayaan masyarakat
nya.Pernikahan bersifat universal yang pada umumnya dilakukan oleh setiap
manusia normal.Pernikahan menghadirkan status baru yang di sebut dengan istilah
suami-istri.
Dalam
melakukan suatu pernikahan perlu dilandasi dengan norma-norma dalam memilih
pasangan.misalkan norma endogamy,yaitu norma yang mengatur bahwa
orang harus menikah dengan orang di dalam kelompoknya.misalkan larangan
pernikahan antar ras.Norma exogamy,yaitu norma yang mengatur
bahwa orang harus menikah dengan orang luar kelompokya.misalkan larangan
menikah dalam hubungan sedarah.
Keturunan
adalah hasil dari pernikahan yang akan membentuk kelompok keluarga.Didalam
suatu keturunan terdapatdua sistem keturunan pada umumnya,yaitu sistem patrilineal
dan matrilineal.Patrilineal adalah pengambilan garis keturunan
dari ayah.Matrillineal adalah pengambilan garis keturunan dari ibu.
l
Perbedaan tema budaya penikahan masyarakat umum dan moderen
ciri
|
Masyarakat tradisional
|
Masyarakat modern
|
Struktur pernikahan
|
Besar(pernikahan menanamkan pasangan hidup dalam suatu jaringan
kekerabatan yang mengandung kewajiban eksplisit)
|
Batih(pernikahan disertai lebih sedikit kewajiban terhadap kerabat
pasangan hidup)
|
Fungsi pernikahan
|
Mencakup banyak hal(produksi ekonomi,sosialisasi anak,perawatan orang
yang sakit dan usia lanjut,rekreasi,pengendalian seks,reproduksi)
|
Terbatas(banyak fungsi dapat dijalankan oleh institusi sosial lain)
|
Wewenang
|
Bersifat patriarkat(dipegang laki-laki)
|
Wewenang dibagi lebih setara
|
Jumlah pasangan pada satu waktu
|
Satu pasangan(monogami) dan beberapa pasangan(poligami)
|
monogami
|
Pemilih pasangan
|
Dipilih orang tua,biasanya ayah
|
Individu
|
Sistem keturunan
|
patrilineal
|
bilateral
|
Warisan
|
Kaku,patrilineal dan matrilineal
|
Ikndividualis,bilateral
|
2.Pernikahan dan Keluarga dalam
Perspektif Teoretis
Perspektif fungsionalis:fungsi
dan disfungsi
Para
fungsionalis menekankan bahwa untuk dapat bertahan hidup,suatu masyarakat harus
memenuhi keperluan dasar atau menjalankan fungsi tertentu.Para fungsionalis
mempelajari bagaimana keluarga tersebut berhubungan dengan bagian lain dari
masyarakat,khususnya bagaimana keluarga memberikan sumbangan terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Pada
larangan hubungan sedarah, para funsionalis memandang hal tersebut sangat
membantu keluarga untuk menghindari kekacauan peran(role confusion),yang
bertujuan untuk sosialisasi anak-anak.Larangan hubungan sedarah pun memaksa
orang memandang ke luar keluarga untuk mencari pasangannya.
Perspektif konflik:Gender
dan Kekuasaan
Pada
perspektif ini di tekankan pada suatu perebutan kekuasaaan.Peranan dalam
keluarga sering terjadi kesenjangan antara suami dan istri.kekuasaan istri
dalam sebuah rumah tangga terkadang lebih dominan seperti perebutan kekuasaan
mengenai pekerjaan Rumah Tangga.Misalkan pekerjaan utama yang dilakukan oleh
istri untuk memenuhi nafkah dan pekerjaan kedua yang di lakukan oleh suami
dalam hal rumah tangga.
Salah
satu penyebab stuktural yang melandasi pekerjaan kedua di atas pekerjaan
mencari nafkah pada hubungan rumah tangga adalah adanya kesenjangan gender atau
pun profesi yang memaksa suami atau istri berbeda konsep kepribadian
masing-masing.
Solusi
yang perlu dilaksanakan dalam kesetaraan peranan di dalam suatu rumah tangga
agar tercipta harmonisasi adalah dengan tidak menciptakan adanya perebutan
kekuasaan akan citra diri masing-masing.Ciptakan kesadaran akan peran
masing-masing yang perlu dijalankan.
l Perspektif Interaksionisme
Simbolis:Gender dan Pekerjaan Rumah Tangga
Para
penganut interaksionisme simbolis memfokuskan pada makna yang diberikan orang
pada pengalaman mereka.Fungsi afeksi lebih berlaku dalam keluarga serta
kepuasan akan masing-masing pasangan.
Para
peneliti menemukan bahwa kuncinya adalah peran gender.misalkan seorang istri
berpenghasilan lebih banyak dari suaminya,maskulinitas laki-laki terancam,ia
menganggap sebagai tanda bahwa ia gagal dalam peran traddisionalnya sebagai
pencari nafkah.
3.Siklus Kehidupan Keluarga
l
Cinta dan Berpasangan dalam Perspektif Global
Para
ilmuwan sosial mengira cinta romantis berasal dari Eropa Barat selama periode
Abad Pertengahan (Mount 1992).Namun saat Antropolog William Jankowiak dan
Edward Fischer (1992) mempelajari data yang ada mengenai 166 masyarakat di
seluruh dunia,mereka menemukan bahwa yang terjadi tidak seperti itu.Cinta
romantis (romantic love)-orang yang saling tertarik secara seksual
dan mengidealkan satu sama lain-muncul dalam 88 persen(147) dari kelompok
tersebut.
Cinta
memainkan peran yang sedemikian signifikan dalam kehidupan Barat-dan sering
dianggap sebagai satu-satunya landasan yang pantas bagi suatu pernikahan-para
ilmuwan sosial telah mengusik konsep ini dengan perlengkapan kerja mereka:
eksperimen,daftar pertanyaan,wawancara,dan observasi.Dalam suatu eksperimen
yang menakjubkan psikolog Donald Dutton dan Arthur Aron menemukan bahwa rasa
takut dapat memupuk cinta(Rubin 1985).
Cinta
romantis biasanya diawali oleh daya tarik seksual.Ketika kita merasakan daya
tarik seksual terhadap seseorang,kita akan meluangkan waktu dengan orang
tersebut.Ketika kita menemukan bahwa kita memiliki perasaan dengan orang
tersebut,kita dapat memberikan label ”cinta” pada perasaan tersebut.
Cinta
romantis memiliki dua komponen.Yang pertama adalah komponen emosional,suatu
perasaan ketertarikan secara seksual.Yang kedua kognitif,suatu label yang kita
berikan tentang perasaan kita.
l Pernikahan di Amerika
Serikat
Pada
umumnya,pernikahan di Amerika Serikat didasarkan pada “cinta”
namun,bertentangan dengan cerita rakyat,apapun cinta itu pastilah tidak
buta.Cinta tidak datang pada seseorang secara tiba-tiba seakan-akan dewa asmara
(cupid) telah membabi-buta melepaskan panah cintanya ke suatu kerumunan
orang.Jika itu yang terjadi,pola pernikahan tidak akan dapat diramalkan.Suatu
kajian tentang siapa menikah dengan siapa mengungkakan bahwa cinta disalurkan
secara sosial.Pernikahan di Amerika Serikat adalah suatu hal yang
kedua,seseorang bisa saja menikah ketika ia sudah memiliki anak.Bagi sebagian
pendapat mungkn itu adalah suatu hal yang agak berbeda,tapi itulah kebudayaan
yang dimiliki oleh setiap kepercayaan seseorang.
l
Saluran Sosial Cinta dan Pernikahan
Saluran
sosial yang paling dapat diramalkan ialah usia,pendidikan,kelas sosial,dan
ras-etnis.
Para
sosiolog menggunakan istilah homogami(homogamy) untuk menggambarkan
kecendrungan orang untuk menikahi seseorang yang memiliki ciri sama.Homogami
sebagian besar terjadi sebagai hasil dari keakraban atau kedekatan
spesial.Artinya,kita cenderung jatuh cinta pada dan menikah dengan orang yang
hidup dekat kita atau kita kenal di sekolah,gereja,atau tempat kerja.Orang
dengan siapa kita bergaul bukanlah sampel acak dari populasi,karena filter
sosial menciptakan lingkungan hunian dan sekolah yang mengikuti garis ras-etnis
dan kelas sosial.
Sebagaimana
halnya dengan semua pola sosial,pasti akan terdapat suatu pengecualian.Meskipun
94 persen orang Amerika yang menikah memilih seseorang dari latar belakang
ras-etnis yang sama,terdapat 6 persen yang tidak melakukannya.
Salah
satu perubahan lebih dramatis mengenai pernikahan Amerika Serikat ialah
peningkatan tajam dalam pernikahan antar ras.Sulit bagi kita menyadari bahwa
sejauh mana pernikahan antar ras dapat menghancurkan norma.Namun dahulu
pernikahan semacam itu adalah sebuah bentuk pelanggaran hukum dan memiliki
ancaman hukum penjara.Di Mississippi,dahulu hukuman bagi pernikahan antar ras
adalah hukuman penjara seumur hidup(Crossen 2004).Selalu aja ada yang
melanggar”garis ras”(color line).Tetapi setelah gejolak sosial di tahun 1960-an
halangan tersebut runtuh untuk selama-lamanya
Latar Belakang Ras Suami dan Istri dalam Pernikahan antara Orang Kulit
Putih dan Afro-Amerika
Gambar
tersebut menggambarkan jumlah pernikahan antar ras.Jumlah pernikahan antara
perempuan Afro-Amerika dan laki-laki kulit putih meningkat lebih cepat dari
pada jumlah pernikahan antara perempuan kulit putih dan laki-laki Afro-Amerika.
l
Kelahiran dan Pengasuh Anak
Dari
lima orang perempuan yang menikah ,emat orang melahirkan(DeOilos dan Kapinus
2002).Karena sudah lazim,bagi baik istri maupun suami untuk bekerja di luar
rumah kita dapat bertanya: siapa yang mengurus anak-anak saat orang tua bekerja?.Pada
umumnya waktu bekerja yang begitu padat akan memaksa orang tua untuk melakukan
penitipan anak.Adapun jika pembagian waktu itu ada,hanyalah sesaat,biasanya
pada akhir pekan(weekend).
l
Pasangan Menikah dan Ibu Tunggal
Pengasuhan
pada pasangan menikah dan ibu tunggal pengaturan mereka pada umumnya sama.Bagi
tiap kelompok ,sekitar satu dari tiga orang anak prasekolah diasuh di rumah
sendiri.Perbedaan utamanya ialah pada peran ayah saat ibunya bekerja.Pada
pasangan menikah,hampir satu dari empat orang anak diasuh ayahnya,sedangkan
angkanya menurun mencolok menjadi satu dari empat belas pada ibu tunggal.Para
kakek dan nenekpun turun tangan untuk membantu mengisi kekosongan yang
ditinggalkan oleh ayah yang absen.
l
Penitipan Anak
Sebagaimana
yang ditunjukkan di Gambar 12.3.Sekitar satu dari enam orang anak ditempatkan
di penitipan anak.Hanya sedikit pusat penitipan anak di Amerika Serikat yang
menawarkan pelayanan berkualitas tinggi dalam kegiatan
pembelajaran,keselamatan, dan serta kehangatan emosional (Bergmann 1995;Blau
2000).Salah satu penyebab utama situasi suram ini ialah gaji rendah para
pekerja penitipan anak,yang rata-rata hanya berjumlah 12.000 dolar pertahun
(Statistical Abstract2002:Tabel(546,547)
.
Terdapat
dua faktor bila mencari penitipan anak,dua faktor berikut merupakan indikator
terbaik mengenai apakah anak akan menerima perawatan yang berkualitas: staf
yang telah mengikuti kuliah mengenai perkembangan dini anak dan sedikitnya
jumlah anak yang menjadi tanggung jawab seorang pekerja penitipan anak(Blau
2000).
l
Pengasuh Anak
Bagi
para orang tua kelas menengah.Pengasuh telah menjadi populer.Para orangtua
senang dengan perawatan privat yang ditawarkan.Merekapun menyukai kenyamanan
perawatan di rumah,yang mengurangi peluang bagi anak mereka untuk tetular
penyakit dan menghilangkan kebutuhan untuk mengantar anaknya ke suatu
lingkungan yang tidak dikenal.Namun masalah yang timbul adalah adanya
ketegangan antara orang tua dengan si pengasuh: rasa iri hati bahwa si pengasuh
mungkin akan menyaksikan langkah pertama,mendengar kata pertama.Ketegangan
perihal gaya disiplin yang berbeda,kekecewaan pihak pengasuh karena si ibu
tidak berada dirumah bersama anaknya dan rasa bersalah atau iri hati mana kala
anak menangis tatkala si pengasuh pergi tetapi tidak jika ibunya yang berangkat
kerja.
l
Kelas Sosial
Perbedaan kelas dalam lingkungan
keluarga membawa pengaruh besar dalam pengasuhan anak.Para sosiolog menemukan
fakta bahwa pandangan dalam pengasuhan anak berbeda setiap kelas nya(Lareau
2002),diantaranya:
1.kelas pekerja,orang tua
menganggap anak sebagai bunga liar yang berkembang secara alami(kebebasan pada
anak)
2.Kelas menengah,orang tua
menganggap bahwa anak-anak merupakan tanaman kebun yang memerlukan banyak
bimbingan(terikat leh hal-hal keterampilan berpikir).
l
Keluarga dalam Usia Lanjut
Sosiolog Lillian Rubin(1992) mengakui
adanya istilah sarang kosong(empty nest) dalam keluarga usia
lanjut.Artinya adanya kebebasan bagi bagi orang tua memuaskan energi ketika
terlepas dari mendidik anak.Sebagian besar kaum ibu merasa lega karena dapat
meluangkan lebih banyak waktu untuk menjalankan hobi mereka.
l
Menjanda
Kematian seorang pasangan dapat
menghancurkan konsep diri seseorang,identitas yang dibentuk bertahun-tahun akan
berubah,khususnya wanita yang akan memiliki status menjanda dikarenakan akan
lebih cenderung di tinggalkan suaminya.Faktor utama yang meyebabkan hal
tersebut secara logis bahwa umur laki-laki yang cenderung lebih tua dan
pendekatan pada kematian,begitu sebaliknya wanita yang berumur lebih muda dan perlambatan
pada kematian.
4.Keanekaragaman Keluarga
Amerika Serikat
Istilah keluarga Amerika pada
dasarnya tidaklah ada,hal ini dikarenakan beragamnya bentuk keluarga di Negara
ini,diantaranya:
1.Keluarga-keluarga
Afro-Amerika,pada keluarga-keluarga ini meletakkan perbedaan pada kelas-kelas
sosial,bukan pada kenyataan bahwa mereka adalah orang afro-Amerika atau
kelompok lain.
Perbedaan
kelas-kelas sosial tersebut,diantaranya:
l Kelas atas pada dasarnya
mereka peduli terhadap latar belakang keluarga orang yang menikah dengan anak
mereka(Gatewood1990)
l Kelas menengah menempatkan
pada prestasi dan martabat.Pada dasar nya mereka lebih mementingkan nasib
anak-anaknya dengan cara menikah dengan orang-orang yang terhormat,berkarier
dan pekerja keras.
l Kelas miskin,konsekuensinya
cenderung dikepalai oleh seorang perempuan,hal ini di sebabkan kesenjangan
gender yang menyebabkan tidak sempurnanya peran laki-laki.
2.Keluarga Amerika Latin,hal yang menonjol pada
Keluarga ini adalah kebudayaan,khususnya kebudayaan spayol.orientasi pada
keluarga ini ialah agama katolik roma dan keluarga yang kuat serta
ketidaksetujuan terhadap perceraian.
Ciri
lain yang dimiliki dalamkeluarga ini ialah istilah machismo,yaitu suatu
penekanan pada kekuatan laki-laki,kebugaran seksual,dan dominasi.keluarga ini
berasal dari meksiko(Chicano).Begitu jua sebaliknya,kaum ibu memainkan perannya
sebagai penanggung jawab atas rutinitas rumah tangga dan mendisiplinkan anak
dan menampilkan lebih banyak kasih sayaang dan kehangatan terhadap
anak-anaknya.
3.Keluarga Amerika Asia
Struktur
keluarga Amerika Asia hampir identik dengan struktur keluarga kulit
putih.Kehidupan keluarga Amerika Asia pun mencerminkan kelas sosial.Di samping
itu karena orang Amerika Asia beremigrasi dari berbagai negara
berbeda,kehidupan keluarga mencerminkan berbagai kebudayaan tersebut.Meskipun
orang Amerika Asia telah mengadopsi konsep keluarga batih,mereka tetap akan
mempertahankan nilai konfusius yang memberikan suatu kerangka khas kehidupan
keluarga: kemanusiaan,kolektivitas,disiplin diri,hierarki,menghormati orang
yang lebih tua,sikap tidak berlebihan,dan kewajiban.
4.Keluarga Amerika Pribumi
Kaum
tradisional adalah penutur bahasa pribumi dan menitikberatkan pada nilai dan
kepercayaan khas orang Amerika Pribumi.Mereka yang berasimilasi ke dalam
kebudayaan yang lebih luas tidak melakukannya.Pada umumnya orang tua Amerika
Pribumi bersikap permisif terhadap anak-anak mereka dan menghindari hukuman
fisik.Orang usia lanjut memainkan peran jauh lebih aktif dalam keluarga
anak-anak mereka dibandingkan sebagian besar keluarga Amerika Serikat: orang
usia lanjut,terutama kakek,nenek,bukan hanya mengasuh anak tetapi juga mengajar
dan mendisiplinkan anak-anak.Keluarga Amerika Pribumi juga bervariasi antar
kelas sosial.
5.Keluarga dengan Orang
Tua Tunggal
Indikasi
mengenai luasnya perubahan keluarga Amerika Serkat adalah meningkatnya jumlah
keluarga dengan orang tua tunggal(one-parent family).Keprihatinan yang
sering muncul perihal keluarga dengan orang tua tunggal mungkin lebih banyak
berkaitan dengan masalah kemiskinan dari pada masalah pengasuhan anak.Karena
sebagian besar orang tua tungggal adalah perempuan,keluarga tersebut cenderung
miskin.Dampaknya serius karena kemiskinan anak-anak dari keluarga dengan orang
tua tunggal cenderung putus sekolah,melakukan tindakan kriminal,mempunyai
masalah emosi,dan bercerai(McLanahan dan Sandefur 1994;Menaghan
dkk.1997;McLanahan dan Schwartz 2002).
6.Keluarga Tanpa Anak
Beberapa
pasangan tidak subur,tetapi sebagian besar pasangan tanpa anak telah memilih untuk
tidak mempunyai anak.Beberapa perempuan percaya bahwa mereka akan terkurung di
rumah-bosan,kesepian,dengan peluang karier yang merosot.Dalam beberapa
kasus,pasangan menganggap bahwa pernikahan mereka terlalu rentan untuk
menghadapi masalah yang akan dibawa oleh kehadiran anak(Gerson 1985).Salah satu
alasan yang paling lazim adalah mencapai kebebasan-untuk mengejar sebuah
karier,untuk berganti pekerjaan,dan untuk mengalami lebih sedikit
stres(Lunneborg 1999;Letherby 2002).
7.Keluarga Campuran
Suatu
tipe keluarga yang banyak bermunculan di Amerika Serikat ialah keluarga
campuran(blended family),suatu tipe keluarga yang anggotanya pernah menjadi
anggota keluarga lain.Pernikahan dua orang yang telah bercerai dan memiliki
anak akan membentuk suatu keluarga campuran.Dengan lazimnya perceraian,jutaan
anak akan meluangkan sebagian masa kanak-kanak mereka di keluarga
campuran.Salah satu akibatnya adalah munculnya hubungan keluarga yang lebih
rumit.
8.Keluarga Gay dan Lesbian
Pada
tahun 1989,Denmark menjadi negara pertama yang mengesahkan pernikahan sesama
jenis kelamin.Semenjak itu beberapa negara Eropa juga ikut mengesahkan
pernikahan sesama jenis.Pasangan gay dan lesbian yag tidak menikah secara sah
tersebar di deluruh Amerika Serikat.Mereka tidak tersebar secara merata dan
sekitar setengahnya tersebar hanya di dua puluh kota.Kelas sosial memiliki
pengaruh yang signifikan,dan orientasi kehidupan bervariasi berdasarkan
pendidikan,pekerjaan,dan penghasilan.Sosiolog Philip Blumstein dan Papper
Schwartz(1985) mewawancarai pasangan sesama jenis dan menemukan bahwa
pertikaian utama mereka ialah mengenai tugas rumah tangga,uang,karier,masalah
dengan kerabat,dan penyesuaian diri secara seksual-masalah yang juga dihadapi
pasangan heteroseksual.Pasangan sesama jenis kelamin tidak bertahan lama dan
alasan bagi disahkannya pernikahan gay adalah agar hubungan ini menjadi lebih
stabil.
5.Tren keluarga Amerika Serikat
l
Menunda
pernikahan dan kelahiran anak
Menggambarkan
salah satu perubahan paling signifikan dalam hal pernikahan di amerika
serikat.sebagaimana yang dapat dilihat,rata rata usia pengantin wanita dan pria
menurun dari tahun 1890 sampai 1950.pada tahun 1890,pengantin perumpuan umumnya
berusia 22 tahun ,tetapi pada 1950,pengantij perempuan umumnya baru saja
meninggalkan masa remajanya.pada tahun 1970,rata rata usia pengantin oerempuan
mulai meningkat dengan usia rata rata
usia pengantin perempuan dan laki laki pada masa kini lebih tinggi daripada
masa manapun dalam sejarah amerika serikat karena penundaan pernikahan telah
menjadi norma masa kini.banyak pembaca mungkin akan terkejut ketika mengetahui
bahwa pada awalnyasebagian besar perempuan amerika serikat sudah menikah ada
waktu mereka berusia 24 tahun.
Lihatlah gambar
12.7,penundaan pernikahan telah menjadi sedemikian luasnya sehingga persentase
perempuan pada usia 25 tahun yang tidak menikah sekarang telah mencapai lebih
dua kali lipat keadaan pada tahun 1970.konsekuensi lain dari penundaan
pernikahan ini adalah bahwa usia rata rata saat perempuan amerika serikat
mempunyai anak pertamanya pun paling tinggi dalam sejarah amerika serikat.
l Kohabitasi
Komitmen merupakan perbedaan yang sangat
penting antara kohabitasi dan pernikahan.dalam pernikahan,asumsi yang dipegang
ialahkelanggengan.dalam kohabitasi,pasangan sepakat untuk tetap hidup bersama “
selama masih berjalan dengan baik”.
l
Ibu lajang
sebagaimana terlihat pada gambar disamping ,tidak hanya
amerika serikat yang memiliki fenomena kohabitasi.diantara sepuluh bangsa
industri Yang datanya kami peroleh,semuanya telah mengalami peningkatan tajam
dalam jumlah kelahiran oleh ibu yang tidak menikah.
Dari gambar disamping,menyimpulkan bahwa industrialisasi
menyebabkan kekuatan kekuatan sosial mendorong kelahiran diluar nikah.
l
Generasi sandwich dan perawatan orang lanjut usia
Generasi sandwich merujuk pada
orang yang merasa diri mereka terjepit antara dua generasi yaitu: bertanggung
jawab baik terhadap anak anak mereka maupun terhadap orangtua mereka yang
berusia lanjut.umumnya mereka yang berusia 40 dan 55 tahun.orang orang ini
merasa diri mereka ditarik dengan paksa kedua arah yang berlawanan.karena
kewalahan oleh dua tanggung jawab yang saling bersaing,mereka dilanda rasa
bersalah dan rasa marah karena mereka hanya dapat berada di suatu tempat pada
satu waktu.
l
Kakek Nenek sebagai orang tua
Telah menjadi semakin lazim bagi
kakek nenek untuk mengasuh cucu mereka.sekitar 4% anak kulit putih,7% anak
amerika latin,dan 14% anak afro-amerika diasuh oleh kakek nenek mereka.alasan
utama bagi keluarha lompat generasi ( skipped generation families ) ialah karna
orang tuatidak mampu mengasuh anak mereka( goldbert-glen ).beberapa penyebab
adalah karna orang tua dari sang anak telah meninggal,namun penyebab yang
paling lazim ialah karna orang tuanya sakit,tunawisma,penyalahgunaan obat,dan
berada dalam penjara.
6.Perceraian dan Pernikahan Ulang
l Masalah dalam menghitung perceraian
Sebagaimana
yang digambarkan dalam peta sosial dibawah,” peluang “ tersebut tergantung
lokasi dimana anda tinggal.
Dengan demikian,cara untuk
mengukur tingkat perceraian adalah dengan bertanya “ diantara semua orang
dewasa di amerika serikat,berapa persen pasangan yang bercerai”
Dengan melihat gambar
diatas,anda dapat melihat bahwa perceraian meningkat dari tahun ke tahundan
bahwa besarnya peluang orang untuk bercerai bergantung pada ras etnisnya.
Kotak sosiologi membumikan beberapa temuan mengenai
perceraian.
·
Anak anak dengan orang tua bercerai
Apakah salah penyesuaian diri
pada anak dengan orang tua bercerai merupakan suatu masalah yang serius?
Judith wallerstein menyatakan
bahwa perceraian mencederai sang anak,membuat mereka mengalami depresi,dan
membuat mereka memiliki rasa tidak aman sehingga merka dewasa.mavis
hetherington membantahnya dengan menyatakan bahwa 75% sampai 80% anak dengan
orang tua bercerai berfungsi sama baiknya dengan anak yang diasuh oleh kedua
orang tua mereka.
Dengan demikian,susan jakielek
membuat perbandingan ,ia menemukan bahwa anak anak yang orang tuanya bercerai
sebenarnya memiliki keadaan emosi yang lebih baik dari pada anak anak yang
hidup dalam rumah tangga yang dilanda konflik .
Dampak dari perceraian akan
terus sampai,apabila dibandinkan dengan keluarga utuh,orang dewasa yang
memiliki orang tua yang bercerai mempunyai lebih sedikit kontak dengan ayah
atau ibu mereka,merekapun berpeluang untuk menikah dan lebih berpeluang untuk
bercerai.
·
Tidak adanya ayah dan keayahan
serial
Seiring lazimnya perceraian dan
pemberian hak asuh anak kepada ibu,suatu pola pengasuhan baru telah
berkemban.dalam pola ini,yang dikenal sebagai keayahan serial yakni sorang
ayah yang telah bercerai tetap sering menemui anak anaknya selama tahun pertama
atau tahun keduasetelah perceraian.
·
Mantan pasangan
Kemarahan,depresi,dan kecemasan
merupakan perasaan yang umum muncul pada waktu perceraian.dibandingkan laki
laki perempuan cndrung merasa bahwa percerian tersebut telah memberikan mereka
suatu kesempatan baru dalam kehidupan.perceraian sering menciptakan kesulitan
ekonomi bagi perempuan,hal ini khususnya bagi ibu yang mempunyai anak kecil
yang standar hidupnyaturun sekitar sepertiganya.
·
Pernikahan ulang
Para perempuan yang paling
berpeluang untuk menikah ulang adalah para ibu muda dan mereka yang
berpendidikan rendah,nampaknya perempuan yang yang lebih terdidik dan lebih
mandiri ( tidak memounyai anak ) dapat lebih selektif.
Angka perceraian pada orang
orang yang menikah ulang tanpa mempunyai anak adalah sama dengan mereka yang
menikah untuk pertama kalinya,namun mereka yang membawa anak kedalam suatu
pernikahan baru akan lebih berpeluang bercerai lagi.hubungan tersebut pasti
akan rumit dan sangat memancing munculnya stress dan juga tidak adanya
peraturan yang jelas untuk diikuti,sebagaimana dinyatakan oleh sosiolog andrew
cherlin,kita kekurangan istilah yang dapat dengan baik menggambarkan konsep ibu
tiri,ayah tiri,anak tiri, dll.
7.Dua Sisi kehidupan Keluarga
1.Sisi Gelap Kehidupan
Keluarga:
l
Penganiayaan
Meskipun kesetaraan Gender
ada,dampak dari kekerasan menunjukkan hal yang sebaliknya-85% dari wanita
adalah korban dari kekerasan(Renisson 2003).Sebagian besar alasannya adalah
sebagian besar suami lebih kuat dibandingkan dengan istri mereka.Kekerasan
terhadap perempuan berhubungan dengan struktur masyarakat yang
mendiskriminasikan gender.Jika seorang suami mengalami frustasi tentang
hubungan yanng mereka jalani diluar hubungan keluarga,kemarahan akan diarahkan
pada istrinya.
l
Kekerasan Terhadap Anak
Kondisi yang tidak
harmonis dalam keluarga bukan hanya melibatkan suami/istri,tetapi secara nyata
juga melibatkan seorang anak-anak mereka.Sering kali terjadi kasus tentang
kekerasan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.Sebagian besar dari kita
sangat terganggu mendengar adanya berita kekerasan terhadap anak-anak yang
tidak berdaya menjadi korban orang tua mereka/orang dewasa yang seharusnya
mendapatkan perlindungan dan kasih sayang.Seperti kasus yang sering kita dengar
adalah anak perempuan dibawah umur yang dipukul dan diperkosa oleh ayah
tiri/orang dewasa,mengalami koma dan meninggal.
l
Hubungan Sedarah
Hubungan sedarah adalah
hubungan yang melibatkan adanya pertalian darah atau keturunan dari seputaran
kelurga itu sendiri,misalnya hubungan seks antar kerabat(antara saudara kandung
laki-laki dengan saudara kandung perempuan,antara orang tua dengan anak,paman
dengan keponakan).Hubungan sedarah yang paling berpeluang terjadi adalah pada
keluarga yang terisolasi(Smith 1992).
2.Sisi Cerah Kehidupan Keluarga
Yaitu adalah pernikahan yang berhasil.Pernikahan adalah suatu kebahagian jika
sebagian besar orang menganggap bahwa pernikahan dan kehidupan keluarga adalah
suatu anugerah.Pernikahan akan di angap berhasil jika pasangan
berfikir(Nicholas Stinnent,1992) :
² Menganggap pasangan mereka sebagai teman
baik mereka
² Menyukai diri sang pasangan
² Menganggap pernikahan adalah komitmen
seumur hidup
² Percaya bahwa pernikahan adalah suatu hal
yang suci
² Sepakat dengan pasangan dalam hal sasaran
dan tujuan
² Percaya bahwa pasangan mereka telah
tumbuh menjadi seorang yang semakin menarik seiring dengan waktu
² Sangat menginginkan agar hubungan mereka
langgeng
² Bahagian bersama
Masa
Depan Pernikahan dan Keluarga
Meskipun menghadapi banyak
masalah,pernikahan tidak terancam menjadi suatu peninggalan masa
lampau.Pernikahan bersifat sedemikian fungsional sehingga muncul dalam
masyarakat.Pernikahan adalah suatu hal yang vital dalam upaya mensejahterakan
rakyat.
Beberap tren telah berjalan
mantap.Kohabitasi,kelahiran oleh perempuan lajang,usia pernikahan pertama dan
pengasuhan oleh kakek-nenek akan meningkat.Semakin banyak perempuan menikah
yang akan bergabung dengn angkatan kerja,dan mereka akan terus memperoleh
kekuasaan dalam pernikahan.Namun kesetaraan dalam pernikahan tidak akan dicapai
dalam waktu dekat.Jumlah orang usia lanjut akan terus meningkat,dan banyak
pasangan akan terjepit antara mengurus orang tua dan mengasuh anak mereka
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar