Minggu, 16 April 2017

Makalah Sosiologi Komunikasi





 




BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL YANG DIAKIBATKAN OLEH MEDIA MASSA

Dosen Pengampu:
Ria Rizkia Alvi, M. Pd
                                                        


Disusun Oleh:
MIKI RAHMAT
NIM. 1605110330
                                                                  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU

2017




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah senantiasa kita tingkatkan kepada Allah Swt. karena atas limpahan Karunia dan Rahmat_Nya saya bisa menyelesaikan makalah mengenai Berbagai Permasalahan Sosial Yang Diakibatkan Oleh Media Massa pada mata kuliah Komunikasi Sosial dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta saya juga berterima kasih kepada Ibu Ria Rizkia Alvi, M. Pd selaku dosen mata kuliah Komunikasi Sosial yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan pembaca menyangkut tentang Berbagai Permasalahan Sosial Yang Diakibatkan Oleh Media Massa di dalam kehidupan sehari-hari. Saya pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang sudah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di saat yang akan datang.


Pekanbaru,  April 2017
 
                                                                                                      



Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A.    Pengertian Media Massa............................................................................... 3
B.     Jenis-jenis Media Massa................................................................................ 4
C.     Karakteristik Media Massa........................................................................... 5
D.    Fungsi dan Peranan Media Massa............................................................. ... 5
E.     Pengaruh Perkembangan Media Massa terhadap Masyarakat...................... 7
F.      Permasalahan Sosial yang Diakibatkan Oleh Media Massa.......................... 8
G.    Cara Mengatasi Permasalahan Sosial Akibat Media Massa......................... 13
BAB III PENUTUP............................................................................................... 15
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 15
B.     Saran............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16




BAB  I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya.
Media massa yang semakin hari semakin maju menjadikan semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi secara efektif dan cepat. Kemajuan media yang mulai mengglobal sangat membantu manusia dalam segala keperluan yang ingin dicapai. Namun disisi lain kemajuan media massa yang berdampak positif banyak juga dampak negatif yang timbul akibat kemajuan media massa yang sangat pesat ini. Beberapa masalah sosial yang muncul adalah kekerasan dari tampilan media massa melalui televisi misalnya acara smack down yang isi acaranya sangat bisa merusak pemikiran bagi yang menontonnya dan dapat dipraktekkan langsung acara kekerasan yang telah ditampilkan didalam televisi. Kemudian ada juga tayangan-tayangan yang berbau mistik dan tahayul dan ada pula dari penayangan di media massa yang mampu membunuh karakter bagi yang menontonnya.
Peran media massa di zaman sekarang dapat ditaksir banyak mengambil peran untuk memdapatkan keuntungan dibandingkan sebagai bahan belajar atau edukasi. Hal ini menyebabkan perubahan-perubahan sosial begitu cepat menyebar di kalangan masyarakat. Dalam makalah ini, penulis mencoba membahas tentang apa saja masalah-masalah sosial yang muncul akibat kehadiran media massa yang sedang gencar-gencarnya di zaman modern ini.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan media massa?
2.      Apa saja jenis-jenis media massa?
3.      Apa saja karakteristik media massa?
4.      Apa saja fungsi dan peranan media massa?
5.      Bagaimana pengaruh perkembangan media massa terhadap masyarakat?
6.      Apa saja permasalahan yang dapat ditimbulkan dari media massa?
7.      Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh media massa?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan media massa.
2.      Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis media massa.
3.      Untuk mengetahui apa saja karakteristik media massa.
4.      Untuk mengetahui apa saja fungsi dan peranan media massa.
5.      Untuk mengetahui pengaruh perkembangan media massa terhadap masyarakat.
6.      Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang dapat ditimbulkan dari media massa.
7.      Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh media massa.
8.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosial.
















BAB  II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Media Massa
Media massa (dalam bahasa Inggris: Mass Media)  singkatan yang berasal dari Media Komunikasi Massa (dalam bahasa inggris Mass Communication Media), yang berarti sarana penyampaian pesan-pesan, aspirasi masyarakat, sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung secara luas.
Pengertian media massa menurut para ahli antara lain:
1.      Menurut (Cangara, 2002) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV.
2.      Sedangkan menurut (Rakhmat, 2001) Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.
Kata media massa berasal dari medium dan massa, kata "medium" berasal dari bahasa latin yang menunjukkan adanya berbagai sarana atau saluran yang diterapkan untuk mengkomunikasikan ide, gambaran, perasaan dan yang pada pokoknya semua sarana aktivitas mental manusia, kata "massa" yang berasal dari daerah Anglosaxon berarti instrumen atau alat yang pada hakikatnya terarah kepada semua saja yang mempunyai sifat massif. Tugasnya adalah sesuai dengan sirkulasi dari berbagai pesan atau berita, menyajikan suatu tipe baru dari komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan fundamental dari masyarakat dewasa ini.
Media massa merupakan suatu penemuan teknologi yang luar biasa, yang memungkinkan orang untuk mengadakan komunikasi bukan saja dengan komunikan yang mungkin tidak pernah akan dilihat akan tetapi juga dengan generasi yang akan datang. Dengan demikian maka media massa dapat mengatasi hambatan berupa pembatasan yang  diadakan  oleh waktu, tempat dan kondisi geografis. Penggunaan media massa karenanya memungkinkan komunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak.

B.       Jenis-jenis Media Massa
Setiap jenis-jenis dari media massa memiliki sifat-sifat khasnya oleh sebab itu penggunaannya juga harus diperhitungkan sesuai kemampuan dan  sifat khasnya. Berikut adalah jenis-jenis dari media massa:
1.      Media Cetak
Media cetak Merupakan suatau media pemberi informasi berupa tulisan yang dicetak pada sebuah bidang. Bisa dalam bentuk tulisan pada kertas. misalnya seperti: Majalah, Koran, Surat Kabar dan lain-lain.
2.      Media Elektronik
Media elektronik merupakaan sebuah media pemberi informasi dalam sebuat alat elektronik modern.informasi yang disampaikan dapat kita dengar dan lihat. misalnya seperti: Radio, TV, Film atau Video, dan lain-lain.
3.      Media Cyber
Media cyber merupakan sebuah media pemberi informasi pada jaringan sosial yang telah disediakan online dengan menggunakan jasa internet kita dapat menikmatinya secara gratis. misalnya seperti: Media Sosial, Website, Portal Berita, Blog, dan lain-lain.
Jika ditinjau berdasarkan perkembangan teknologi di bidang penyampaian informasi melalui media massa, dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis diantaranya:
a.       Media massa modern
Media massa modern adalah media massa yang menggunakan teknologi modern, misalnya seperti media massa cetak serta media massa elektronik. Pengertian media massa cetak adalah media massa yang dalam  menyampaikan suatu informasinya terlebih dulu harus dicetak menggunakan alat cetak. Contohnya seperti Koran, tabloid dan lain-lain. Sedangkan Pengertian media massa elektronik adalah media massa yang dalam menyampaikan suatu informasinya menggunakan jasa listrik. Jika tanpa adanya sumber listrik media massa ini tak dapat berfungsi. Contohnya seperti tv, radio, dan lain-lain.
b.      Media massa tradisional
Media massa tradisional adalah media yang dipakai atau digunakan sebagai sarana penyampaian informasi pada zaman dahulu. Misalnya seni tradisional, wayang, dan lain-lain.
C.      Karakteristik Media Massa
Beberapa karakteristik media massa yaitu:
1.      Publisitas, yaitu yang disebarluaskan kepada masyarakat atau publik.
2.      Universalitas, yaitu pesannya yang bersifat umum, mengenai segala aspek kehidupan serta semua peristiwa di berbagai tempat, maupun menyangkut mengenai kepentingan umum sebab sasarannya masyarakat umum.
3.      Kontinuitas, yaitu berkesinambungan sesuai dengan priode mengudara ataupun jadwal terbitnya.
4.      Aktualitas, yaitu yang berisi hal-hal baru. Aktualitas dapat diartikan kecepatan penyampaian informasi kepada masyarakat umum.
5.      Periodisitas, yaitu tetap atau berkala. Seperti misalnya harian, mingguan, ataupun siaran sekian beberapa jam per harinya.

D.      Fungsi dan Peranan Media Massa
1.      Fungsi Media Massa
a.       Media massa memiliki fungsi pengantar (pembawa) bagi segenap macam pengetahuan. Jadi, media massa memainkan peran intuisi lainnya.
b.      Media massa menyelenggarakan dalam lingkungan publik. Pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara sukarela, umum, dan murah.
c.       Pada dasarnya hubungan antara pengirim pesan dengan penerima pesan seimbang dan sama.
Media massa menjangkau lebih banyak orang dari pada insitusi lainnya dan sejak dahulu “mengambil alih” peranan sekolah, orang tua, dan lainnya. Sedangkan beberapa fungsi media massa pada budaya diantaranya:
a.       Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan.
b.      Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadinya penyajian pilihan solusi untuk suatu maslah.
c.       Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.
d.      Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).
2.      Peranan Media Massa
Peran media dalam ilmu komunikasi terdapat dalam ranah komunikasi massa, yang dimana komunikasi massa itu sendiri dapat diartikan dalam dua cara yakni komunikasi oleh media dan komunikasi untuk massa. Namun dalam hal ini tidak berarti komunikasi massa adalah untuk setiap orang. Komunikasi massa ialah komunikasi yang penting dalam kehidupan kita. Setiap hari kita membaca surat kabar, buku, majalah, menonton televisi, dan mendengar radio. Radio, TV, surat kabar dan majalah media massa yang penting dalam mencorakkan hidup manusia, baik dewasa maupun anak-anak.
Media tetap cenderung memilih khalayak dan demikian pula sebaliknya, khalayak memilih-milih media. Karakteristik terpenting pertama komunikasi massa ialah sifatnya yang satu arah. Memang ada televisi dan radio yang mengadakan dialog interaktif yang melibatkan khalayak secara langsung, namun itu hanya keperluan terbatas.
Media juga mampu menjangkau khalayak secara luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga kompetensinya selalu berlangsung ketat. Banyak yang tidak menyadari bahwa media sesungguhnya telah mempangaruhi pandangan dan tindakannya. Sebagian kecil orang saja yang mengetahui bahwa media mempengaruhi minat atau apa yang mereka suka atau tidak mereka sukai. Sejak 1970-an ada indikasi bahwa jumlah orang yang menyadari dan mau memikirkan secara serius dampak-dampak media telah bertambah. Kritik terhadap media pun berkembang, meskipun tidak semuanya tepat.
E.       Pengaruh Perkembangan Media Massa terhadap Masyarakat
Pengaruh yang ditimbulkan media massa telah menumbuhkan perkembangan dan pembaharuan yang cepat dalam masyarakat. Pembaharuan yang berwujud perubahan ada yang ke arah positif dan ada yang ke arah negatif. Pengaruh media tersebut berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti komunikator, isi pesan dari media itu sendiri serta tanggapan dari masyarakat.
Kita sadari atau tidak, masyarakat sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya media massa membujuk untuk menggunakan produk tertentu (iklan). Ataupun secara tidak langsung membujuk untuk mendukung ideologi politik atau partai tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa teori kontemporer yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi massa, yaitu:
1.      Teori perbedaan individu
Menurut teori ini terdapat kecenderungan baru dalam pembentukan watak seseorang melalui proses balajar. Adanya perbedaan pola pikir dan motivasi didasarkan pada pengalaman belajar. Perbedaan watak individu ini disebabkan karena perbedaan lingkungan yang mrnghasilkan berbagai pandangan dalam menghadapi sesuatu. Lingkungan akan mempengaruhi sikap, nilai-nilai serta kepercayaan yang mendasari kepribadian seseorang dalam menanggapi informasi yang datang. Dengan demikian pengaruh media terhadap individu akan berbeda satu sama lain.
2.      Teori penggolongan sosial
Penggolongan sosial lebih didasarkan pada tingkat penghasilan, pendidikan, tempat tinggal dan agama. Masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang cenderung sama maka akan membentuk sikap yang sama dalam menghadapi stimulasi tertentu. Persamaan ini berpengaruh terhadap tanggapan mereka dalm menerima pesan yang disampaikan media massa.
3.      Teori hubungan sosial
Menurut teori ini, banyak masyarakat menerima pesan yang disampaikan media diperoleh melalui hubungan atau kontak dengan orang lain daripada menerima langsung dari media massa. Dalam hal ini, hubungan antarpribadi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penyampaian informasi media.
4.      Teori norma-morma budaya
Teori ini menganggap bahwa pesan yang disampaikan media massa akan mendapat tafsiran yang berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan budayanya. Ada beberapa cara yang ditempuh media massa dalam mempengaruhi norma-norma budaya. Pertama, informasi yang disampaikan media dapat memperkuat pola-pola budaya yang berlaku dan meyakinkan masyarakat bahwa budaya tersebut harus dipatuhi. Kedua, media massa dapat menciptakan budaya-budaya baru yang dapat melengkapi budaya lama yang tidak bertentangan. Ketiga, media massa dapat merubah budaya yang ada dan sudah berlaku sejak lama serta dapat merubah perilaku masyarakat itu sendiri.

F.       Permasalahan Sosial yang Diakibatkan Oleh Media Massa
Media massa sudah bermasalah, dimana visi dan misi media massa secara substansial pula sudah berubah. Secara teori media massa adalah institusi yang berfungsi memberi informasi, edukasi dan hiburan, maka media massa akan datang tidak lagi menjadi institusi edukasi dalam pengertian sesungguhnya akan tetapi lebih banyak menjadi institusi pemberian informasi yang tidak edukatif dan penyaji hiburan yang tidak edukatif. Sehingga media massa saat ini menjadi lembaga yang distigmakan sebagai institusi “penghasut” pencetus kerusuhan, pencentus masalah sosial. Sementara para wartawannya menjadi pribadi-pribadi yang “ditakuti” karena sering bekerja secara tidak profesional sehingga banyak merugikan orang lain dan masyarakat. Media massa saat ini dianggap miskin dari fungsi edukasi nilai-nilai kemanusiaan, media massa justru menjadi corong provokasi nilai-nilai kehewanan, seperti materialistis, mistisme, hedonisme, seks, konsumerisme, kekerasan, sekularisme, dan semacamnya yang dimana semua itu telah menjadi.
Berikut adalah berbagai permasalahan sosial yang ada dimasyarakat yang diakibatkan oleh media massa saat ini:
1.      Mistisme dan Tahayul
Akhir-akhir ini tayangan mistik di media massa, khususnya televisi menjadi salah satu mindstream di antara mindstream lain yang ada di media massa. Pada mulanya tayangan mistisisme dan tahayul lebih banyak berupa pemberitaan, kemudian menjadi tayangan sinetron yang berbasis tradisi masyarakat, namun dikemas dengan tayngan-tayangan keagamaan terutama Islam. Lepas dari kontroversi di masyarakat mengenai hal tayangan ini, namun tayangan mistisme dan tahayul itu menyedot banyak perhatian, karena pada dasarnya masyarakat konsumen media di Indonesia yang berbasis tradisional lebih menyukai informasi yang tahayul dan mistisme. Kebutuhan masyarakat terhadap hiburan macam ini adalah sebuah petualangan batin masyarakat untuk menjawab rasa ingin tahu mereka terhadap misteri fisika (mistik) atau rasa ingin tahu terhadap dunia lain, dunia mistik yang tak terjawab itu (Burhan Bungin: 332).
Jadi kebiasaan masyarakat menonton tayangan mistik merupakan cara lain yang dilakukan oleh mayarakat selama ini, meneruskan kebiasaan menelusuri dunia mistik yang dilakukan dengan cara-cara lain untuk menjelajahi dunia ini seperti dengan pergi ke dukun, mendengar tuturan-tuturan cerita mistik dari seseorang, membaca buku-buku cerita horror dan sebagainya.
2.      Pelecehan Seksual dan Pornomedia
Berawal dari Wacana Seks
Masalah tubuh perempuan sebagai objek porno, sebenarnya telah lama menjadi polemik dihampir semua masyarakat disebabkan karena adanya dua kutup dalam menilai tubuh manusia (terutama perempuan) sebagai objek seks. Pemikiran tersebut mendasari semua argumentasi dan polemik tentang seks sebagai objek porno di masyarakat baik sebagai alasan memuja-muja seks maupun alasan penguasaan objek seks. Dari masa ke masa, masyarakat terus berpolemik tentang seks di antara dua kutup itu.
Pada sisi lain dari kehidupan masyarakat kota, dijumpai beberapa wanita lebih senang dieksploitasi atau mengeksploitasi dirinya sebagai objek porno. Wanita lebih senang menonjolkan bagian-bagian tubuhnya untuk menjerat lawan jenisnya. Bentuk tantangan seperti ini adalah sisi lain dari subjektivitas wanita dalam memperlakukan perilaku seksnya, serta bagaimana mereka menempatkan tingkah laku tersebut pada makna porno yang sesungguhnya.
Melihat bahwa wacana porno itu selalu ditanggapi secara subjektif menurut konteks nilai yang berlaku di masyarakat dan dalam kurun waktu tertentu, maka perdebatan-perdebatan tentang persoalan seks dan hal-hal yang berhubungan dengannya, harus dimulai dari pandangan intrasubjektif maupun intersubjektif tentang makna sebenarnya dari porno yang diperdebatkan itu. Perbedatan harus menjawab persoalan-persoalan porno berdasarkan consensus nilai di masyarakat mengenai makna porno itu sendiri.
Pada awalnya ketika masyarakat belum terbuka seperti sekarang ini, begitu pula media massa dan teknologi komunikasi belum berkembang seperti saat ini, semua bentuk pencabulan atau tindakan-tindakan yang jorok dengan menonjolkan objek seks disebut dengan kata porno. Saat ini ketika masyarakat sudah terbuka, kemajuan teknologi komunikasi terus berkembang, maka konsep pornografi juga telah bergeser dan berkembang. Karena itu secara garis besar, dalam wacana porno atau penggambaran tindakan pencabulan (pornografi) kontemporer, ada beberapa varian pemahaman porno yang dapat dikonseptualisasikan, seperti pornografi, pornoteks, pornosuara, pornoaksi. Dalam kasus tertentu semua kategori konseptual itu menjadi sajian dalam satu media, sehingga melahirkan konsep baru yang dinamakan pornomedia (Burhan Bungin: 341).
a.       Pornografi
Pornografi adalah gambar-gambar perilaku pencabulan yang lebih banyak menonjolkan tubuh dan alat kelamin  manusia.
b.      Pornoteks
Pornoteks adalah karya porno yang ditulis sebagai naskah cerita atau berita dalam berbagai versi hubungan seksual, dalam berbagai bentuk narasi, konstruksi cerita, testimonial, atau pengalaman pribadi secara detail dan vulgar.
c.       Pornosuara
Pornosuara yaitu suara, tuturan, kata-kata dan kalimat-kalimat yang diucapkan seseorang, yang langsung atau tidak langsung bahkan secara halus atau vulgar melakukan rayuan seksual, suara tentang tuturan tentang objek seksual atau aktivitas seksual.
d.      Pornoaksi
Pornoaksi adalah suatu penggambaran aksi gerakan, lenggokan, liukan tubuh, penonjolan bagian-bagian tubuh yang dominan memberi rangsangan seksual sampai dengan aksi mempertontonkan payudara dan alat vital yang tidak disengaja atau disengaja untuk membangkitkan nafsu seksual bagi yang melihatnya.
e.       Pornomedia
Dalam konteks media massa, pornografi, pornoteks, pornosuara dan pornoaksi menjadi bagian-bagian yang saling berhubungan sesuai dengan karakter media yang menyiarkan porno itu. Konsep pornomedia meliputi realitas porno yang diciptakan oleh media.
3.      Kekerasan Perempuan di Media Massa
a.       Citra Kekerasan Perempuan
Keindahan perempuan dan kekaguman lelaki terhadap perempuan adalah cerita klasik dalam sejarah umat manusia. Dua hal itu pula menjadi dominan dalam inspirasi banyak pekerja seni dari masa ke masa. Eksploitasi perempuan dalam pencitraan media massa tidak saja karena kerelaan perempuan,namun juga karena kebutuhan kelas sosial itu sendiri. Sayangnya kehadiran perempuan dalam kelas sosial itu masih menjadi dari refleksi realitas sosial masyarakatnya bahwa perempuan selalu menjadi subordinat kebudayaan laki-laki.
b.      Kekuasaan Laki-laki Atas Perempuan
Dari sisi pemaknaan, pemberitaan media massa juga tidak seimbang antara pemaknaan ruang publik laki-laki dan ruang piblik perempuan. Ketika pemberitaan media massa menyangkut persoalan laki-laki, maka media massa menyorotinya sebagai pahlawan karena masyarakat membutuhkan mereka. Namun ketika sorotan media massa pada persoalan perempuan, terkesan maknanya sebagai pelengkap pemberitaan pada hari itu. Persoalan menjadi serius ketika pmberitaan media massa menyangkut sisi-sisi aurat perempuan makna pemberitaannya justru menjadi konsumsi laki-laki, maka disitu terkesan bahwa perempuan sedang dieksploitasi sebagai sikap ketidakadilan terhadap perempuan dan bahkan kekerasan terhadap mereka.
4.      Kekerasan dan Sadisme
Kekerasan media massa bisa muncul secara fisik maupun verbal bagi media televisi, dari kekerasan dengan katat-kata kasar sampai dengan siaran-siaran rekonstruksi kekerasan yang dapat ditonton di televisi. Bentuk kekerasan dan sadism media massa dengan modus yang sama di semua media lebih banyak menonjolkan kengerian dan keseraman di mana tujuan pemberitaan itu sendiri. Kejahatan di media massa terdiri dari beberapa macam, seperti: kekerasan terhadap diri sendiri, seperti bunuh diri,  kekerasan kepada orang lain, seperti menganiaya orang lain, kekerasan kolektif, seperti perkelahian missal, kekerasan dengan skala yang lebih besar, seperti peperangan dan terorisme.
5.      Pembunuhan Karakter (Character Assassination)
Sering pula media massa melakukan pengadilan media massa, yaitu mengadili seseorang melalui pemberitaan media massa. Modus pemberitaan macam ini adalah media memberitakan seseorang telah melakukan kejahatan tanpa melakukan konfirmasi dan bersifat tendensius untuk memojokkan orang itu. Mengadili seseorang melalui media massa adalah bentuk kekerasan terhadap orang lain, karena yang berhak menyatakan orang itu salah adalah pengadilan. Sasaran mengadili seseorang melalui media massa adalah membunuh karakter seseorang agar supaya reputasi orang tersebut menjadi rusak didepan publik, terhambat karirnya serta akibat yang lebih besar adalah orang tersebut di pecat dari jabatan atau tugas dan pekerjaannya (Burhan Bungin: 361).
Pembunuhan karakter adalah juga kejahatan seseorang terhadap orang lain, karena tidak seorang pun berhak menghalangi seseorang untuk berkarya mengekspresikan diri dan mengembangkan karakternya di masyarakat. Dampak kejahatan semacam ini semakin meluas, setiap upaya membunuh karakter seseorang apalagi melalui media massa pasti berdampak kepada keluarga orang itu, berdampak bagi lingkungannya, dan apabila kejahatan ini di lakukan dalam skala internasional, maka akan merusak citra bangsa itu pada skala internasional.
Bagi media massa yang menggunakan paradigma war journalism pembunuhan karakter ini adalah model produksi jurnalisnya, tanpa memandang apa pun akibat dari pemberitaannya bagi semua pihak. Namun bagi media yang menggunakan paradigma love journalism, pemilihan terhadap pemberitaan yang dapat merusak reputasi orang lain, karier orang lain, nama baik orang lain dan kelompoknya akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan apabila hal itu harus dilakukan karena pembacanya menghendaki, maka akan diberitakan dengan santun, menyejukkan, dan berupaya tidak merugikan semua pihak.
6.      Tayangan dan Pemberitaan Yang Tidak Bermutu
Media massa sering kali menayangkan atau memberitakan informasi-informasi yang tidak bermutu dan tak bermanfaat bagi masyarakat. persoalan axiologi informasi menjadi sangat penting ketimbang persoalan epistemoligi-nya, karena pertanyaan mengapa harus tayangan itu yang disiarkan, mengapa tayangan semacam ini yang blow up media habis-habisan, padahal tayangan itu tak memberi apa-apa bagi masyarakat kecuali masyarakat mengonsumsi sifat-sifat buruk dari informasi itu, menjadi pertanyaan yang sangat mendasar dalam paragraf ini.

G.      Cara Mengatasi Permasalahan Sosial Akibat Media Massa
Media massa memberikan banyak manfaat bagi manusia, misalnya kita bisa menjalin komunikasi kembali dengan orang yang sudah lama tidak kita ketahui atau berkomunikasi dengan orang yang jauh, hingga saling membagi informasi dan bahkan juga berkembang menjadi media pemasaran suatu bisnis.
Namun hal tersebut tidak membuat media massa selalu berdampak positif. Mungkin anda sudah pernah mendengar banyak berit negatif yang disebabkan oleh media massa seperti penipuan, beredarnya foto maupun video yang tidak sepatutnya hingga pelecehan seksual dan kekerasan dimana korbannya dijebak melalui media sosial.
Dampak negatif tersebut memang terdengar mengerikan. Namun, anda dapat mencegah dampak buruknya dengan beberapa cara berikut ini:
1.      Beri batasan penggunaan media massa, jangan sampai terjadi ketergantungan.
2.      Orangtua sebaiknya menemani anak saat menonton televisi dan memantau televisi yang ditonton anak-anak agar informatif, mendidik dan tidak mengandung kekerasan.
3.      Pada saat menonton televisi, hindari menonton tayangan-tayangan yang berbau kekerasan atau yang berbau pornografi.
4.      Kita harus lebih selektif dalam menerima informasi yang disajikan di media massa.
5.      Berikan pemahaman kepada anak mengenai manfaat dan bahaya media massa.
6.      Bagi pengguna media sosial harap waspada terhadap orang asing. Sebagian besar penipuan lewat sosial media terjadi karena seseorang mudah sekali percaya dengan orang yang baru dikenalinya.

Jadi itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan sosial yang dikibatkan oleh media massa. Pada dasarnya, bila digunakan dengan baik media massa tentu akan memberikan banyak dampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Namun disamping itu kita juga harus berhati-hati, tetap waspada dan bijak dalam menggunakan media massa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.












BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Media massa pada umunya merupakan sektor pranata modern, yang sampai batas tertentu adalah asing untuk negara dan kebudayaan negara ketiga. Untuk memasukkannya diperlukan baik oleh alih teknologi maupun kemampuan adaptasinya terhadap kebutuhan dunia ketiga ( Tharpe, 1992).
Artinya media massa dalam hal ini berwajah ganda. Informasi yang sampai kemasyarakat dapat ditanggapi berbeda-beda oleh setiap individu tergantung pada kepentingannya masing-masing serta tergatung dari kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan informasi yang datang secara proporsional. Dampak yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup  dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instant sehingga menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat.
Secara teori media massa adalah institusi yang berfungsi memberi informasi, edukasi dan hiburan, maka media massa akan datang tidak lagi menjadi institusi edukasi dalam pengertian sesungguhnya akan tetapi lebih banyak menjadi institusi pemberian informasi yang tidak edukatif dan penyaji hiburan yang tidak edukatif. Sehingga media massa saat ini menjadi lembaga yang distigmakan sebagai institusi “penghasut” pencetus kerusuhan, pencentus masalah sosial. Media massa saat ini dianggap miskin dari fungsi edukasi nilai-nilai kemanusiaan, media massa justru menjadi corong provokasi nilai-nilai kehewanan, seperti materialistis, mistisme, hedonisme, seks, konsumerisme, kekerasan, sekularisme, dan semacamnya yang dimana semua itu telah menjadi.
B.       Saran
Pada dasarnya, bila digunakan dengan baik media massa tentu akan memberikan banyak dampak positif. Seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin diketahui. Namun disamping itu penulis menyarankan agar kita harus senantiasa berhati-hati, tetap waspada dan bijak dalam menggunakan media massa. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Elvinaro dkk. 2009. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Edisi Revisi.
Burhan Bungin. 2011. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group Cet ke-5.
Hafied, Cangara. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.












Riwayat Penulis
Nama                          : Miki Rahmat
NIM                            : 1606110330
TTL                             : Bangko Jaya, 15 Juni 1997
Alamat                         : Jalan Balam Sakti, Panam, Pekanbaru-Riau
Riwayat Pendidikan     : 1. SD Negeri 004 Bangko Pusako
                                       2. SMP Negeri 2 Bangko Pusako
   3. SMA Negeri 3 Bangko Pusako
   4. Universitas Riau (Saat ini)
Jurusan/Program Studi: Ilmu Pendidikan/Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas                       : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Sosiologi Komunikasi

  BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL YANG DIAKIBATKAN OLEH MEDIA MASSA Dosen Pengampu: Ria Rizkia Alvi, M...