Kamis, 16 Februari 2017

penilaian orang lain

Penilaian Orang Itu Relatif! Jadi, Jangan Terpaku Pada “Apa Kata Orang."

           Ketika seseorang menyibukkan hidupnya dengan mengundang perilaku orang lain ke dalam hidupnya, maka dia akan lupa untuk berpikir buat pertumbuhan, perbaikan, dan kemajuan kepribadiannya sendiri yang lebih berkualitas. Mungkinkah sifat menilai adalah sifat alamia manusia? Sebab, kebanyakan orang selalu menjadi sangat pintar dalam menilai perilaku dan sikap orang lain, dan menjadi sangat tidak pintar untuk menilai perilaku dan sikap diri sendiri. Bukankah ini sebuah kerugian besar buat kemajuan diri sendiri? Semua orang pasti paham bahwa kualitas hidup dalam kebahagiaan hanya bisa dimiliki, pada saat seseorang mampu memahami dan mengenal diri sendiri dengan baik. Dan bila orang-orang lebih suka mengenal diri orang lain daripada diri sendiri, apakah mungkin dia meraih kualitas hidup dan kebahagiaan?
         Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Begitulah teori Adam Smith yang sudah kita kenal sejak duduk di bangsu Sekolah Dasar. Namun apa jadinya jika dalam semua aspek kita tidak lepas dari orang lain? Termasuk dalam hal penilaian. Manusia dikodratkan menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Tapi jangan pernah lupakan fithrah kita sebagai makhluk tempat berkumpulnya salah dan khilaf. Manusia akan menemukan kepuasan dari menilai orang lain, baik penilaian positif ataupun negatif. Akibatnya, kita sering kali lupa tentang diri kita sendiri, karena terlalu terpaku dalam melihat kelebihan dan kekurangan orang lain. Akan sangat lebih baik jika pandangan kita terhadap orang lain itu dijadikan acuan atau contoh bagi kita untuk memperbaiki diri. Agar kita tidak terlalu memperhatikan aib orang lain, dan lupa pada aib diri sendiri yang jauh lebih besar. Begitu pun sebaliknya, kita terlalu nyinyir melihat kelebihan orang lain, padahal Tuhan telah menganugerahkan kekurangan dan kelebihan dalam diri kita sesuai dengan porsi kita masing-masing. Kita hanya tinggal menyelaraskan antara keduanya.
  •  Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda

 

Orang cerdas tidak akan merendahkan yang bodoh. Dan orang bodoh selalu merasa diri paling cerdas.
Tentu penilaian itu bukan hanya pasal cerdas dan tidak cerdas. Namun, yang ditekankan di sini adalah cara pandang mana yang kita gunakan.
Maka yang manakah Anda? Think again! Manusia akan dinilai dari bagaimana pola pikirnya, cara bicaranya, dan tingkah lakunya. Ketiganya adalah elemen utuh yang tidak bisa dipisahkan untuk menilai orang lain. Jangan menjadi bagian dari yang konyol, yang hanya melihat sesuatu dari sisinya saja.
  •  Mulailah bertanya pada diri sendiri, “Apakah benar informasi yang saya dengar dari orang lain ?”    
  Komunikasi merupakan kunci terpenting dalam membangun hubungan baik antar setiap individu. Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada ketrampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan.tidak mudah percaya menerima informasi dari orang lain begitu saja apabila informasi yang kita peroleh dari orang lain tidak begitu menyakinkan atau masih di ragukan kebenaranya maka lebih baik meminta kejelasan langsung dari yang bersangkutan apakah informasi yang beredar benar adanya.
  • Mengenali Berbagai Tipe Mendengarkan
Mendengarkan bukan sekedar merupakan perkara fisik “mendengarkan”. Mendengarkan merupakan proses intelektual dan emosional. Dengan proses itu orang mengumpulkan dan mengintegrasi antara input, fisik, emosional dan intelektual dari orang lain dan berusaha menangkap pesan serta maknanya. Menurut Courtland dan John (2013:66) mendengarkan merupakan ketrampilan paling penting yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja. Mendengarkan secara efektif memperkuat hubungan organisasi, meningkatkan pengiriman produk, menyiapkan organisasi akan peluang inovasi, dan memungkinkan organisasi tersebut mengelola pada era yang ditandai dengan meningkatnya keragaman angkatan kerja dan pelanggan yang dilayani perusahaan.Mendengarkan secara efektif sangat penting dalaam proses membangun kepercayaan bukan saja antar organisasi, tetapi juga antar individu. Memahami sifat alami mendengarkan merupakan langkah pertama menuju perbaikan ketrampilan dalam mendengarkan, yang memengaruhi apa yang mereka dengar dan arti yang mereka serap. Pendengar yang berorientasi pada orang bisa saja melewatkan petunjuk penting mengenai deadline yang akan segera datang, sedangkan pendengar yang berorientasi pada tindakan bisa saja melewatkan petunjuk penting bahwa ada masalah pribadi yang sedang memanas di antara dua anggota. Ketika anda membaca mengenai tipe-tipe umum mendengarkan, renungkan kecenderungan anda sebagai pendengar, dan pertimbangkandalam mendapatkan informasi yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Sosiologi Komunikasi

  BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL YANG DIAKIBATKAN OLEH MEDIA MASSA Dosen Pengampu: Ria Rizkia Alvi, M...