Penilaian Orang Itu Relatif! Jadi, Jangan Terpaku Pada “Apa Kata Orang."
Ketika seseorang menyibukkan hidupnya dengan mengundang perilaku orang lain ke dalam hidupnya, maka dia akan lupa untuk berpikir buat pertumbuhan, perbaikan, dan kemajuan kepribadiannya sendiri yang lebih berkualitas. Mungkinkah sifat menilai adalah sifat alamia manusia? Sebab, kebanyakan orang selalu menjadi sangat pintar dalam menilai perilaku dan sikap orang lain, dan menjadi sangat tidak pintar untuk menilai perilaku dan sikap diri sendiri. Bukankah ini sebuah kerugian besar buat kemajuan diri sendiri? Semua orang pasti paham bahwa kualitas hidup dalam kebahagiaan hanya bisa dimiliki, pada saat seseorang mampu memahami dan mengenal diri sendiri dengan baik. Dan bila orang-orang lebih suka mengenal diri orang lain daripada diri sendiri, apakah mungkin dia meraih kualitas hidup dan kebahagiaan?
Manusia adalah makhluk sosial yang
tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Begitulah teori Adam Smith yang
sudah kita kenal sejak duduk di bangsu Sekolah Dasar. Namun apa jadinya
jika dalam semua aspek kita tidak lepas dari orang lain? Termasuk dalam
hal penilaian. Manusia dikodratkan menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dari makhluk lainnya. Tapi jangan pernah lupakan fithrah
kita sebagai makhluk tempat berkumpulnya salah dan khilaf. Manusia akan
menemukan kepuasan dari menilai orang lain, baik penilaian positif
ataupun negatif. Akibatnya, kita sering kali lupa tentang diri kita
sendiri, karena terlalu terpaku dalam melihat kelebihan dan kekurangan
orang lain. Akan sangat lebih baik jika pandangan kita terhadap orang
lain itu dijadikan acuan atau contoh bagi kita untuk memperbaiki diri.
Agar kita tidak terlalu memperhatikan aib orang lain, dan lupa pada aib
diri sendiri yang jauh lebih besar. Begitu pun sebaliknya, kita terlalu
nyinyir melihat kelebihan orang lain, padahal Tuhan telah
menganugerahkan kekurangan dan kelebihan dalam diri kita sesuai dengan
porsi kita masing-masing. Kita hanya tinggal menyelaraskan antara
keduanya.
- Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda
Orang cerdas tidak akan merendahkan yang bodoh. Dan orang bodoh selalu merasa diri paling cerdas.Tentu penilaian itu bukan hanya pasal cerdas dan tidak cerdas. Namun, yang ditekankan di sini adalah cara pandang mana yang kita gunakan.
Maka yang manakah Anda? Think again! Manusia akan dinilai dari bagaimana pola pikirnya, cara bicaranya, dan tingkah lakunya. Ketiganya adalah elemen utuh yang tidak bisa dipisahkan untuk menilai orang lain. Jangan menjadi bagian dari yang konyol, yang hanya melihat sesuatu dari sisinya saja.
- Mulailah bertanya pada diri sendiri, “Apakah benar informasi yang saya dengar dari orang lain ?”
- Mengenali Berbagai Tipe Mendengarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar